TERAS7.COM – Minuman satu ini sudah sangat akrab dengan masyarakat dimanapun, apalagi diminum pada saat musim penghujan seperti ini badan yang terasa dingin akan menjadi hangat.
Macam-macam hasil olahan jahe sudah banyak dibuat dan umum seperti menjadi sirup jahe, ronde, permen jahe, bandrek, bajigur, saraba dan instans jahe (serbuk jahe) inilah yang membuat minuman ini sangat diminati oleh setiap kalangan dan sangat mudah untuk membuatnya.
Produk Serbuk Jahe merah Borneo produk bu Sulistioningsih alias bu Mun salah satunya, walaupun di penjuru nusantara sudah banyak yang membuat serbuk jahe beralamat di Jalan Sidareja, Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru, akan tetapi produknya tidak hanya diminati masyarakat Kalimantan Selatan saja, tetapi permintaan juga dari Sulawesi, Papua, Sumatera, Jawa Barat sangat besar dan menjadi langganan tetap, ditambah lagi kondisi pandemi membuat permintaannya semakin tinggi.
“Selama pandemi serbuk jahe merah menjadi primadona sampai kewalahan saya merespon permintaan dari luar,” tuturnya kepada teras7.com, pada Jum’at (10/12).
Ia menlajutkan, walaupun belum bisa memasarkan sampai keluar negeri produk Serbuk jahenya, tetapi mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir dan Belanda membawa produk jahe merah Borneo ini kesana.
“Ibunya rutin ambil dari sini untuk dikirim ke anaknya yang kuliah di Malaysia, Mesir, Belanda dan yang kerja di Afrika Selatan,” imbuhnya.
Bu Mun tidak hanya mengolah serbuk jahe merah saja, tetapi ada olahan lain seperti kecap limau kuit serta Sirup limau kuit yang menjadi pelopor, minuman rasa limau kuit atau jeruk khas Kalimantan dan membawa produk lainnya semakin dikenal masyarakat umum.
Namanya Bu Mun makin melejit setelah menjadi pelopor produk sirup limau kuit, yang akhirnya produk-produk olahan lainnya ikut viral salah satunya Serbuk Jahe Borneo Merah, dengan rasa yang enak karena olahan jahenya menggunakan gula merah dari awal membuat serbuk jahe merah Borneo buatan Bu Mun sangat dicintai konsumen-konsumennya dari Nusantara sampai luar negeri.
“Biar lebih enak saya gunakan gula merah, banyak produk jahe diluar, akan tetapi urusan rasa bisa diadu dengan yang lain,” terangnya.
Bu Mun mengatakan untuk menjadi posisi sekarang tidak didapatkan dengan cara yang mudah, hambatan didepan selalu ada, untuk membuat kita lebih kuat dan lebih mandiri.
“Jangan sampai menyerah, selalu berdoa dan terus berusaha serta jangan selalu tergantung pemerintah, maksimalkanlah kemampuan yang ada,” pungkasnya.
Jaini Hamidi, salah seorang penikmat jahe mengatakan, produk Bu Mun berbeda dengan produksi jahe lainnya, sehingga menjadi alasan ia untuk selalu membeli produk jahe kemasan milik Bu Mun.
“Rasanya pas di tenggorokan dan membuat hangat badan, apalagi di musim hujan seperti sekarang, jahe membantu meningkatkan daya imun tubuh kan,” pungkasnya.