TERAS7.COM – Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS menanggapi, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten yang dipimpinnya ini, yang kian menanjak hingga menembus angka 100.
Dikatakan Bupati, penambahan pasien terkonfirmasi positif yang kian hari kian meningkat ini, karena adanya tracking yang dilakukan Tim Gugus Tugas. Yang jadi masalah bagi hampir seluruh kabupaten kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) ini, terangnya, terkait sangat lambannya hasil swab sehingga pasien-pasien ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan OTG (Orang Tanpa Gejala) menjadi lama di karantina.
“Mereka yang dikarantina ada yang 58 hingga 60 hari menunggu, namun belum juga diperoleh hasil swab. Untungnya pasien-pasien itu tetap enjoy dan sabar,” sebut Bupati.
Ia berharap, agar pihak Provinsi Kalsel dapat mengeluarkan hasil swab lebih cepat, sehingga pasien-pasien dari kabupaten/kota bisa cepat pula dilakukan tindakan lanjutan.
“Bagi yang positif bisa dilanjutkan ke perawatan, sedangkan bagi yang negatif bisa dipulangkan sehingga tidak menumpuk di karantina,” katanya.
Orang nomor satu di Bumi Ije Jela ini menambahkan, akibat banyaknya pasien yang menunggu hasil pemeriksaan swab, maka hingga saat ini, Batola sudah menjadikan 3 sarana gedung sebagai lokasi karantina.
Gedung-gedung itu belum termasuk milik provinsi yang terdapat di Ambulung.
“Selama ini kita tak bisa berbuat apa-apa. Pasien yang diisolasi di karantina terpaksa harus menunggu, mau dikeluarkan khawatir kalau mereka positif,” ucapnya.
Istri anggota DPRD Kalsel H Hasanuddin Murad itu pun, lantas mengomentari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Pemerintah Provinsi Kalsel berupa 2 unit mobil PCR (Polymerase Chain Reaction), dengan harapan bantuan tersebut dapat mempercepat penanganan swab yang dilakukan selama ini.
“Sehingga spesimen yang menumpuk dapat teratasi dengan cepat,” pungkasnya.