TERAS7.COM – Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) pada Kamis (26/3) kembali naik sebanyak 14 kasus menjadi 96 kasus dari hari sebelumnya yang berjumlah 82 ODP.
Hal ini diungkapkan Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar, HM. Hilman dalam konferensi pers yang digelar di Command Center Barokah, Mahligai Sultan Adam, Martapura.
“Untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap 2 orang, sementara yang melaporkan diri bertambah menjadi 2 orang,” ujarnya.
Kabupaten Banjar jelas Sekda Banjar ini berupaya keras untuk menekan jumlah ODP yang ada di Kabupaten Banjar dengan berbagai cara.
“Misalnya untuk acara rutin misalnya Coffee Morning atau Rakor Mingguan yang dilaksanakan setiap hari Senin akan kami laksanakan menggunakan teknologi informasi, jadi tak perlu tatap muka seperti biasa untuk sementara waktu. Kita akan menggunakan teknologi sebagai dukungan gerakan jangan membuat perkumpulan dan menjaga jarak, apalagi secara infrastruktur kita sidah siap,” ungkapnya.
Untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona (Covid-19) ditengah status tanggap darurat ini, Pemkab Banjar terus melakukan evaluasi tentang penerapan social distancing, apakah efektif telah dilaksanakan di seluruh organisasi Pemkab Banjar.
“Kami sadar anjuran ini tidak seluruhnya tersampaikan bahkan ke internal kami. Harapannya dalam 2 minggu ke depan akan kita terus laksanakan evaluasi efektifitas Social Distancing. Tak menutup kemungkinan akan dilakukan perpanjangan agar musuh kita, Covid-19 ini keluar dan kita dapat mengambil langkah strategis untuk menyelesaikannya,” katanya.
Untuk mencegah penambahan jumlah ODP baru di Kabupaten Banjar, Gugus Tugas jelas Hilman berencana akan menerapkan sistem transit di pintu masuk menuju Bumi Serambi Mekkah.
“Pada awal-awal kita lihat peta penyebaran ODP masih bertumpuk, sekarang sudah mulai menyebar. Ini terjadi karena ada banyak warga kita yang bekerja di daerah yang terjangkit, karena di minta bekerja atau belajar dari rumah kemudian pulang ke tempat kita sehingga berpotensi menyebarkan wabah ini. Karena kita tidak bisa melaksanakan lockdown, maka kita akan persiapkan tempat transit bagi mereka yang datang dari daerah terjangkit. Bagi kita lebih baik mencegah daripada mengobati,” tegasnya.
Dandim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto mendukung rencana Pemkab Banjar untuk menekan angka penyebaran Virus Corona ke Kabupaten Banjar.
“Kita tak bisa 100% menghentikan penyebaran virus karena kita tak bisa melakukan penutupan keluar masuk. Tapi perlu kita ingatkan bahwa setiap orang masuk bukan berarti ODP, karena yang termasuk ODP hanya mereka yang terindikasi melakukan perjalanan ke daerah terjangkit dan sudah memenuhi syarat klinis seperti suhu badan lebih dari 38 derajat. Kalau tak ada belum dinyatakan ODP,” terangnya.
Letkol Siswo menambahkan pihaknya melalui para Babinsa di lapangan terus memantau, menghimbau dan menyadarkan agar seluruh ODP membatasi diri tak melakukan perjalanan ke luar rumah dan berdiam di rumah selama 14 hari.
“Kami sebagai alat negara wajib mengawal kebijakan pemerintah. Pemantauan ODP ini bertujuan agar jumlah ODP tak bertambah agar mencegah mereka akibat mereka berhubungan dengan orang lain. Kami meminta agar masyarakat tidak panik dan resah, tapi harus paham dan waspada dengan Covid-19, karena berdasarkan informasi yang kami terima kasus penyakit Pneumonia di Kabupaten Banjar cukup tinggi sebelum adanya wabah ini. Jika ada yang terkena bisa berakhir pada hal yang tak diinginkan. Karena itu kita meminta agar masyarakat bekerja dari rumah saja dan yang terpaksa bekerja di luar harus melakukan proteksi,” jelasnya.