TERAS7.COM – Panorama keindahan alam yang menampilkan hamparan danau dan keindahan pegunungan menjadi daya tarik wisata Danau Tamiang di Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Sejumlah fasilitas menarik juga diberikan secara cuma-cuma atau gratis kepada para pengunjung yang ingin berwisata ke Danau Tamiyang.
Pambakal Desa Mandikapau Barat, Abdul Basit mengatakan, pengujung hanya dikenakan tarif masuk ke wisata Danau Tamiyang sebesar Rp 5.000, dan dengan itu sudah bisa menikmati sejumlah fasilitas menarik yang disedikan.
“Bagi orang yang ingin masuk ke Danau Tamiyang hanya dikenakan tarif Rp 5.000, sedangkan untuk parkir roda 2 itu Rp 2.000, dan roda 4 itu Rp 5.000,” ujarnya. Sabtu (25/12/2021).
Lahan parkir yang dimiliki objek wisata Danau Tamiyang tergolong cukup luas, sehingga bisa menampung banyak kendaraan bermotor pengunjung yang ingin berwisata.
Fasilitas menarik seperti tempat bermain anak, 10 buah gazebo, menara padang itu diberikan secara gratis untuk pengunjung, sedangkan untuk speed boat, mainan bebek-bebekan, mandi bola itu dipungut biaya dengan nominal yang tidak menguras kantong pengujung.
“Untuk speed boat, 1 orang dikenakan biaya Rp 15 ribu dengan waktu tiga kali putaran mengelilingi danau, dan untuk bebek-bebekan Rp 20.000 untuk sepuasnya, dan untuk gazebo itu kami memiliki 10 buah tanpa dipungut biaya, jadi silahkan gunakan istirahat atau ingin makan-makan santai bersama keluarga,” jelasnya.
Disamping itu, pihaknya juga menyediakan Musholla,toilet, dan tempat cuci tangan untuk menambah kenyamanan para pengujung yang berwisata ke Danau Tamiyang, meskipun di masa pandemi Covid-19.
Lebih jauh ia menjelaskan, menurutnya jika objek wisata ingin maju, untuk tarif masuk janganlah mematok harga terlalu tinggi serta harus satu pintu, ramah taman ke pengujung juga diutamakan, dan juga harus menjaga kebersihan tempat wisata tersebut.
Lanjutnya, untuk di Sabtu, Minggu dan hari libur merupakan hari terpadat, karena untuk hari-hari itu, Danau Tamiyang bisa kedatangan ribuan orang pengujung dari berbagai macam daerah.
“Kalau akhir pekan itu lebih dari 500, bahkan mencapai 700 orang, sedangkan hari libur itu ribuan pengujung,” terangnya.
Adapun untuk pendapatan yang dihasilkan oleh objek wisata Danau Tamiyang, ia mengatakan dimasukkan ke pendapatan asli desa dan dipergunakan untuk keperluan sosial bagi masyarakat setempat.
“Pendapatan asli desa ini kita gunakan untuk keperluan sosial, misal ada masyarakat yang sakit itu kita antar menggunakan ambulance tanpa dipungut biaya, dan apabila di rumah sakit dia menggunakan BPJS, diluar tanggungan itu kita yang menanggungnya,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang pengujung Muhammad mengatakan objek wisata Danau Tamiyang merupakan pilihan yang pas untuk menyegarkan kondisi tubuh dikarenakan tempatnya yang sejuk dan juga indah.
“Menurut saya tempatnya untuk self healing, apalagi buat santai sore-sore karena lumayan sejuk, bisa dibilang rindang lah tempatnya,” ucapnya.
Untuk fasilitas yang ada menurutnya sudah bagus, namun alangkah baiknya lagi ia berharap kedepannya akan ada penambahan fasilitas baru untuk menunjang kenyamanan bagi pengunjung.
Sebagai tambahan informasi, objek wisata Danau Tamiyang ini sedikitnya menghasilkan pendapatan kotor ratusan juta pertahunnya, dan ini semuanya dimasukkan ke pendapatan asli desa yang mana nantinya dipergunakan untuk keperluan masyarakat setempat.