TERAS7.COM – Dinas Pertanahan Dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Balangan mengadakan rapat evaluasi hasil penilaian Adiwiyata Kabupaten di Aula Lembah Batu Piring Dinas Kepemudaan Olahraga Dan Pariwisata pada Kamis (9/12/2021).
Perlu diketahui, Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup.
Dari sekian banyak wadah pendidikan di Kabupaten Balangan, hanya beberapa yang ikut berpartisipasi dengan DPLH Kabupaten Balangan dalam program Adiwiyata ini.
5 sekolah yang ikut berpatisipasi dalam program yang bekerjasama dengan DPLH di Kabupaten Balangan diantaranya; SMAN 1 Lampihong, SMAN 1 Juai, SMPN 1 Paringin, SMPN 1 Juai, MTsN 1 Balangan.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DPLH menjelaskan, bahwa ada 6 sekolah yang sudah mengirimkan data untuk turut bergabung dalam program Adiwiyata, namun hanya ada 5 sekolah yang dinyatakan tergabung, mengingat ke 5 sekolah tersebut melengkapi sampai kepada file pembuktian sebagai syarat untuk bergabung.
“Ada 6 sekolah yang mengirimkan data ke kami namun hanya 5 sekolah yang melengkapi sampai dengan file pembuktian, sehingga 5 sekolah ini kita tetapkan sebagai sekolah yang berpartisipasi dalam program peduli dan berbudaya lingkungan hidup,” ucap Dessy Reyhannie.
Tidak hanya disitu, ketika sekolah dinyatakan bergabung tidak serta merta mendapatkan sertifikat Adiwiyata. Sekolah yang bergabung masih harus mengikuti proses penilaian, dan mencapai nilai minimal 70 persen untuk mendapatkan sertifikat Adiwiyata.
“Seyogyanya kalau nilainya mencapai 70 bisa mendapatkan sertifikat penghargaan Adiwiyata Kabupaten dari Bupati Balangan, namun dari semua tadi memang nilainya belum mencukupi bobot 70 persen,” katanya.
Dessy juga mengungkapkan mengenai adanya anggaran dari DPLH untuk uang pembinaan kepada tiap sekolah yang bergabung, dengan harapan bisa bermanfaat dalam menjalankan program Adiwiyata.
“Alhamdulillah di RKA DPLH kami juga memiliki anggaran untuk memberikan uang pembinaan walaupun tidak banyak tapi mudah-mudahan nanti bisa bermanfaat bagi 5 sekolah yang sudah mengikuti program peduli dan berbudaya lingkungan hidup,” harapnya.
Sementara itu, Kasi Kemitraan dan Penghargaan Lingkungan DPLH Balangan, M Sigit Kondang Wibowo menyayangkan tentang sedikitnya sekolah yang ikut berpartisipasi, mengingat program Adiwiyata yang sangat bagus dan dirasa mampu dalam meningkatkan kualitas belajar siswa.
“Tapi hanya 5 sekolah yang menyampaikan bukti-bukti file untuk bisa kita lanjutkan ke penilaian dan dari 5 sekolah tadi kebetulan hasil penilaian memang tidak mencukupi untuk masuk ke persentase Adiwiyata Kabupaten,” ujarnya.
Sigit juga mengapresiasi mengenai komitmen dari beberapa sekolah yang berhadir pada rapat tersebut, tentang kesiapan mereka untuk terus berupaya mencapai nilai minimal 70 persen.
“Dengan adanya rapat ini, mereka berkomitmen akan mengupayakan untuk terus melengkapi persyaratan dalam mendapatkan predikat Adiwiyata. Kita tidak sampai ini saja, kita tidak cuma sampai nilai yang ada, kita tidak stop. Kita mengadakan pembinaan untuk terus di tahun berikutnya, agar mereka bisa mencapai nilai yang 70 itu, sehingga mereka nantinya akan kita tetapkan sebagai sekolah Adiwiyata,” tutupnya.