TERAS7.COM – Warga Desa Sungai Alang Karang Intan Kabupaten Banjar yang menjadi petani budi daya ikan air tawar di ambang kebangkrutan yang menggunakan media jala apung.
Warga setempat banyak menggeluti bidang tersebut, namun kenaikan tersebut menjadikan para petani ikan mengelengkan kepala.
“Keluhan petani ikan harga pakan semakin meningkat, untuk saat ini harga di atas 400 ribu persak,” terang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar, Warhamni, Senin (9/1/2023).
Ia menerangkan harga jual ikan saat ini berkisar Rp 25.000 sampai Rp 28.000 per Kilogram, baik ikan nila atau ikan mas.
“Dulunya awal-awal maksimal empat bulan, sedangkan saat ini lamanya budidaya untuk produkai sekitar lima sampai enam bulan baru bisa dipanen,” ujarnya.
Info warhamni dapat dari para petani salah satunya di duga kualiatas pakan sekarang lebih rendah.
Petani ikan jala apung melalui warhamni berharap Pemkab Banjar agar bisa membantu dalam menghadapi kondisi seperti ini.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani menanggapi, pihaknya tidak bisa berbuat terkait harga pakan yang mahal.
“Yang pasti pakan ikan memang naik, tetapi kita tidak bisa ikut campur dalam distribusian,” tanggapnya.
Ia menjelaskan pabrik beralasan naiknya harga pakan tersebut dari bahan baku ada yang import salah satunya tepung ikan.
“Saran yang pernah kita berikan ialah mencari benih yang bagus atau berkaulitas dulu,” jelasnya.
Sementara itu pihaknya berusaha agar petani ikan tidak gulung tikar dalam budidaya ikan.
“Kita mengharapkan menebar ikan tidak sama-sama dan panennya tidak berbarengan,” pungkasnya.