TERAS7.COM – Pemko Banjarbaru beberapa waktu yang lalu menggelar rapid test yang diikuti oleh belasan wartawan di Kota Idaman.
Hasilnya cukup mengejutkan, karena 4 wartawan yang mengikuti rapid test dinyatakan reaktif, kemudian 3 diantaranya sedang menjalani isolasi mandiri pusat karantina terpusat Guest House Sultan Sulaiman Martapura di Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, dr. Diauddin melalui video conference pada Senin (11/5) kemarin mengatakan wartawan yang menjalani karantina akan segera melaksanakan tes swab.
“Awalnya kita meminta agar ketiganya di swab oleh Labkesda pada hari ini supaya lebih cepat. Ternyata hari ini ada pemeriksaan ditempat lain dan memang pada hari rabu baru bisa di swab,” ujarnya.
Pemeriksaan tersebut baru bisa dilaksanakan pada rabu lanjut Diauddin karena jadwal pemeriksaan yang dilaksanakan Labkesda cukup padat.
“Hasil swab yang masuk ke Labkesda cukup banyak, bahkan data dari Kalteng. Untuk di Kalsel sendiri Tanah Bumbu yang gencar melaksanakan tes swab. Karena itu kita harus antri. Tapi untuk yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid tes harus tenang dan jangan gugup, karena dari pengalaman mereka yang di rapid test hanya 10% yang dinyatakan positif. Mudahan saja masuk 90% yang dinyatakan negatif Covid-19,” bebernya.
Sebagai antisipasi penyebaran lebih lanjut, Dinkes Banjar juga merencanakan akan melakukan rapid test pada seluruh wartawan yang ada di Kabupaten Banjar.
“Untuk kepastian kapan akan dilaksanakan rapid tes, kita menunggu datangnya alat rapid test pesanan kita yang berjumlah 7000 buah. Sekarang sudah dalam perjalanan, kira-kira dalam 1-2 hari akan datang dan nanti akan kita bagikan dulu ke Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Banjar,” kata Diauddin.
Penyebaran alat rapid test ke Puskesmas ini lanjutnya merupakan upaya percepatan pelacakan masyarakat yang diduga terpapar Covid-19.
“Selama ini pemeriksaan rapid test masih terpusat di Labkesda, sekarang kita sudah memberikan pelatihan pada petugas di puskesmas agar bisa melaksanakan rapid test sehingga tracing mereka yang dicurigai terpapar bisa lebih cepat kita lakukan,” ungkap Diauddin.
Labkesda kata Kadinkes Banjarbaru saja melakukan pengecekan 20 orang di Sungai Tabuk dan hasilnya tidak ada yang reaktif, tapi salah seorang diantaranya yang mengalami sesak nafas tetap di rujuk ke RSUD Ratu Zalecha untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Yang bersangkutan menunjukkan gejala khas Covid-19, walaupun non reaktif tetap akan kita tes swab pada yang bersangkutan,” pungkasnya.