TERAS7.COM – Menjadi Nanang dan Galuh sudah menjadi sebuah keinginan dan cita-cita bagi sebagian anak muda di Kalimantan Selatan yang perduli dengan budaya lokal, dimana tiap tahun puluhan hingga ratusan orang mendaftar untuk menjadi salah satu dari sedikit yang terpilih menjadi Nanang dan Galuh.
Dengan menjadi Nanang dan Galuh Banjar maka menjadi Duta Wisata di daerah Kalimantan Selatan, selain dapat memberikan kebanggaan bagi orang tua, keluarga dan sebagainya, juga berkesempatan untuk menjalankan tugas mulia sebagai anak muda yang mencintai dan melestarikan budaya dan pariwisata daerah.
Agar dapat terpilih menjadi Nanang dan Galuh sendiri tidak mudah, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan bagi anak muda yang tertarik untuk menjadi Nanang dan Galuh, apa saja?
Teras7.com berkesempatan untuk mewawancarai salah satu Nanang Banjar, Muhammad Arief yang terpilih sebagai Wakil Nanang 4 Intan Banjar 2018 juga menjadi Ketua Naga Intan Angkatan Tahun 2018 di Gedung Pemuda, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar pada sabtu malam (19/1) yang berbaik hati untuk memberikan “Kisi-Kisi” bagi anak muda yang berminat menjadi Nanang dan Galuh Intan Banjar (Naga Intan Banjar) Tahun 2019.
Muhammaf Arief atau akrab disapa Nanang Arief yang merupakan Mahasiswa di Uniska Banjarmasin dan baru berumur 18 tahun ini memberikan kabar gembira bahwa kegiatan seleksi dan pemilihan Naga Intan Banjar 2019 akan dilaksanakan sekitar bulan April 2019.
“Biasanya seleksi dan Pemilihan Naga dilakukan pada bulan april setelah ujian nasonal sebelum bulan puasa. Tahun ini mungkin kalau tidak pertengahan bulan atau akhir april,” ujarnya.
Nanang Arief menjelaskan bahwa tugas utama seorang Nanang dan Galuh Banjar sebagai Duta Wisata adalah melestarikan, mempromosikan, sekaligus mempertahankan budaya daerah dan pariwisata yang ada di wilayah itu.
“Karena itu agar seseorang dapat terpilih menjadi Nanang dan Galuh harus memiliki pengetahuan tentang pariwisata, seni dan budaya Banjar serta pemerintahan dan public speaking yang baik, selain itu harus punya kemampuan bahasa asing seperti Bahasa Inggris walaupun secara pasif dan khusus untuk Kabupaten Banjar harus memiliki pengetahuan dasar Islam, karena itu yang ditekankan di sini,” ungkap Nanang Arief.
Wawasan yang luas tentang budaya dan seni Banjar dan pengetahuan yang baik tentang agama islam serta kemampuan public speaking tersebut menurut Nanang Arief sangat penting untuk mendapatkan penilaian yang baik dari tim seleksi hingga juri Naga Intan Banjar.
“Karena seorang Nanang dan Galuh berkesempatan untuk berhubungan dengan berbagai kalangan, mulai dari pejabat hingga masyarakat, makanya dipilih dari mereka yang memiliki tentang wawasan yang luas tentang berbagai pengetahuan baik nasional maupun daerah juga harus bakat yang dapat menarik perhatian juri. Makanya seorang yang berminat menjadi Nanang dan Galuh harus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin,” terangnya.
Nanang Arief menjelaskan bahwa persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah harus berumur 16-24 tahun, belum menikah dan benampilan menarik dengan persyaratan tinggi untuk laki-laki minimal 165 cm dan 160 cm untuk perempuan.
“Selain memiliki kecerdasan di bidang pariwisata dan kebudayaan serta agama, masalah fisik juga sangat ditekankan. Tapi memang ada beberapa pertimbangan misalnya tinggi badannya kurang tapi punya bakat dan kecerdasan yang menjadikan nilai lebih di mata juri, maka akan dipertimbangkan untuk lolos. Akan tetapi tinggi kurang badannya setidaknya hanya 1 sampai 2 cm dari yang dipersyaratkan, karena masih bisa ditutupi,” jelasnya.
Ia pun menekankan bahwa yang paling utama yang harus ditanamkan mulai sekarang adalah keberanian untuk mencoba mengikuti seleksi menjadi Naga Intan Banjar tahun 2018.
“Yang penting itu keberanian. Tahun 2018 lalu ada sekitar 80 orang yang ingin menjadi Nanang dan Galuh, jadi harus bersaing menampilkan bakat dan wawasannya, makanya perlu keberanian mencoba. Karena yang dipilih menjadi Nanang dan Galuh hanya 16 orang saja yang dianggap juri berkualitas,” terang Nanang Arief.
Nanang Arief juga menambahkan bahwa ada 3 tes dalam seleksi yang harus dilalui oleh peserta yang mengikuti agar dapat menjadi bagian Naga Intan Banjar, yaitu tes wawancara, tes tertulis dan tes bakat.
Bagi Nanang Arief, pemilihan Naga Intan Banjar ini sangat penting karena dapat menjadi sebagai wadah anak muda untuk menyalurkan bakat dan kemampuan mereka.
“Bagi saya sendiri menjadi Nanang Banjar sangat bermanfaat karena saya dapat mengenal daerah saya dan dunia luar dengan lebih jelas, juga saya belajar tentang tata karma yang baik ketika berhadapan orang banyak dari yang memiliki jabatan hingga masyarakat biasa,” ungkap Nanang Arief.
Ia pun menambahkan bawa ada keuntungan lain ketika sudah berhasil menjadi bagian dari Naga Intan Banjar, selain menjadi Duta Wisata, juga mendapatkan liburan ke luar daerah setelah terpilih menjadi Naga Intan Banjar.
“Dulu setelah terpilih jadi Naga Intan Banjar, kami semuanya diajak jalan-jalan berwisata ke Lombok. Kami menjadi Naga Intan Banjar bukan bertujuan agar bisa diajak jalan-jalan, tapi itu sebagai bentuk penghargaan bagi kami yang sudah bersusah payah berjuang untuk menjadi Naga Intan Banjar,” ucapnya.
Nanang Arief mengajak bagi anak muda yang tertarik untuk menjadi Nanang dan Galuh agar dapat terus memantau Instagram Nanang Galuh Kabupaten Banjar di @nananggaluhkab.banjar.
“Tunggu saja pengumuman kami di Instagram. Kami tunggu kehadiran kalian untuk menjadi bagian dalam Nanang Galuh Intan Banjar tahun 2019 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di bulan april,” tutupnya.