TERAS7.COM – Lomba Debat Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Pewadahan Nanang Galuh Intan Banjar 2018 (Naga Intan Banjar) di Gedung Pemuda, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar, Martapura sudah usai pada sabtu sore (19/1).
Lomba debat yang diikuti oleh 16 tim dari 11 sekolah SMA sederajat di Kabupaten Banjar ini dimenangkan oleh tim dari SMAN 1 Martapura tim A disusul oleh SMAN 2 Martapura tim A sebagai runner up dan SMAN 1 Karang Intan sebagai juara ke 3.
Ada cerita dan harapan yang ingin disampaikan oleh Naga Intan Banjar 2018 dari perlombaan ini, oleh karena itu Teras7.com berkesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai pelaksanaan lomba ini.
Bahrul Ilmi, Nanang Favorit 2018 yang menjadi Ketua Pelaksana Lomba Debat ini menjelaskan bahwa kegiatan ini sebenarnya merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan Naga Intan Banjar sebagai tugasnya untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Banjar.
“Jadi kami nanang dan galuh yang jumlahnya 16 orang ini pertama-tama berdiskusi mengenai apa yang akan kami perlombakan. Masing-masing memiliki usulan lomba-lomba yang kami akan laksanakan, akan tetapi kami memilih yang dominan dan tak lepas dari tugas kami sebagai duta wisata, jadi terpilihlah lomba debat ini,” ungkapnya.
Pemuda 20 tahun ini menambahkan bahwa dengan keterbatasan dana yang dimiliki dan dengan niat awal untuk meningkatkan wawasan generasi muda mengenai kepariwisataan dan masalah yang ada disekitarnya, akhirnya dilaksanakanlah lomba debat yang menjadi kali pertama dilaksanakan oleh Naga Intan Banjar ini.
“Niat dan tujuan kami pada awalnya adalah bagaimana caranya generasi muda dapat menghasilkan pemikiran baru dan berinovasi dengan wawasan yang dimilikinya, untuk mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Melalui lomba debat inilah kami anggap bisa menggali potensi generasi muda dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan cara memajukan kepariwisataan di Kabupaten Banjar khususnya dan Indonesia umumnya,” ungkap pemuda yang sedang berkuliah di Universitas Islam Antasari ini.
Bahrul Ilmi pun menegaskan bahwa sudah saatnya generasi muda maju ke depan memberi tanggapan, bahkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dengan memanfaatkan kekreatifannya, utamanya untuk masalah pengembangan kepariwisataan.
“Pemerintah seharusnya lebih aktif untuk perduli pada generasi muda, harus mampu puntuk menggali kreatifitasnya karena generasi muda ini nanti yang akan menjadi penerus selanjutnya. Kalau pemerintah tidak perduli dan menghargai generasi muda sejak mulai sekarang, maka tidak ada lagi generasi penerus yang berkualitas di masa yang akan datang,” harapnya.
Untuk menunjang peran generasi muda dalam memberikan solusi, Bahrul Ilmi menambahkan bahwa lomba seperti ini sangat tepat untuk melatih mereka berpikir secara cepat dan tepat untuk menyelesaikan masalah dalam waktu singkat.
“Jangan sampai kita melahirkan generasi yang berpikir cepat tapi tidak nyambung dan tidak bisa menyelesaikan masalah. Karena itulah niat kami melaksanakan lomba debat ini, agar melatih public speaking juga mental generasi muda untuk berbicara di hadapan orang banyak,” ujarnya.
Ia pun berharap agar lomba seperti ini bisa menjadi program tahunan Naga Intan Banjar dan bisa berkembang menjadi lebih besar dari lomba debat pertama kali ini.