TERAS7.COM – Kota Martapura sejak Jumat (28/2) sudah mulai dipadati oleh jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk menghadiri Haul Guru Sekumpul.
Tak hanya melalui jalur darat, sebagian jamaah juga datang melalui jalur air atau sungai Martapura.
Hingga Sabtu pagi (29/2), sebanyak 32 perahu kelotok telah bersandar di dermaga Murung Pelabuhan, Desa Murung Keraton, Kecamatan Martapura.
Hal ini diungkapkan Ketua RT8 Desa Murung Keraton, Ahmad Sapuani saat ditemui Teras7.com diposkonya.
“Hingga pagi ini sudah sekitar 32 perahu kelotok berbagai ukuran merapat di tempat kami, kurang lebih ada 300 orang jamaah yang datang melalui jalur sungai ini,” ujar pria yang menjadi koordinator dermaga jalur air untuk jamaah haul ini.
Ia menambahkan mayoritas jamaah yang datang hingga saat ini berasal dari Kalteng, sementara sebagian kecil berasal dari Aluh-Aluh dan Negara, HSS.
“Kemungkinan jamaah yang datang melalui sungai akan bertambah lagi. Pada tahun lalu ada sekitar 993 kapal kelotok berbagai ukuran yang datang,” ungkap Ahmad Sapuani.
Para jamaah yang tiba di Kota Martapura melalui jalur air ini katanya sebagian akan ditampung di beberala sekolah yang menjadi penginapan dan sebagian di rumah-rumah warga.
Salah satunya adalah rumah milik M. Habibi (28) yang sudah selama 3 tahun menjadi penginapan bagi jamaah yang datang.
“Sejak dulu sudah banyak yang datang melalui jalur air, tapi masih bisa ditampung di mushola kampung. Sekarang jumlah jamaah meningkat sehingga kita juga ikut menampung jamaah,” katanya.
Sebagai tuan rumah, Habibi berusaha untuk melayani jamaah sebaik mungkin misalnya membawakan makanan yang telah disiapkan oleh Dapur Umum di Desa Murung Keraton.
“Beruntung jamaah yang melalui jalur air ini tak ada yang mengalami sakit ketika datang. Kalau ada sakit pun ringan saja dan sembuh setelah beristirahat dan diberikan obat-obatan ringan,” ucapnya.
Jamaah yang datang pun senang disambut dan diberikan penginapan oleh warga sekitar, salah satunya adalah Fauziah (38), warga Sebangau, Pulang Pisau, Kalteng.
Fauziah mengaku ini adalah yang pertama kalinya ia datang ke Haul Guru Sekumpul karena penasaran dan ingin merasakan suasana haul
“Saya datang berombongan bersama 11 orang menggunaka perahu kelotok selama 1 setengah hari. Perjalanan cukup melelahkan, tapi kami tidak terjebak macet, seperti di darat,” ujarnya.
Beruntung lelah yang ia rasakan selama perjalanan terobati setelah mendapatkan penginapan di rumah salah satu warga Desa Murung Keraton.
“Alhamdulillah kami yang datang sejak kemarin dilayani tuan rumah dengan baik dan nyaman. Insya Allah pada hari Senin (2/3) kami akan pulang kembali ke Sebangau,” ucapnya.