TERAS7.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru mengadakan kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, dalam rangka peningkatan peran aktif pemuda pada pemilu serentak 2024 mendatang.
Kegiatan yang bertempat di Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru ini, turut dihadiri sejumlah organisasi kepemudaan setempat, seperti dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI, hingga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Komisioner Bawaslu Kota Banjarbaru Normadina mengatakan, tujuan diadakannya sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif ini, guna menambah wawasan pemuda mengenai pemilu demokrasi.
“Tujuan utama dari kegiatan ini yakni, kita disini mencoba untuk memberikan wawasan kepada para pemuda terkait dengan pemilu demokrasi, dan menjadi agen perubahan untuk demokrasi yang baik, khususnya di Kota Banjarbaru,” ujarnya. Jumat (09/12/2022).
Ia melanjutkan, agar tujuan kegiatan ini dapat tepat sasaran, Bawaslu Kota Banjarbaru mengudang narasumber dari akademisi dan pengamat politik, untuk memberikan wawasan mengenai pengawasan pemilu.
Apalagi menurutnya, pengawasan termasuk kewajiban dari Bawaslu, karena tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
“Sehingga ini menjadi kewajiban kami dalam proses pencegahan atau pengawasan, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Untuk potensi pelanggaran pemilu yang perlu diawasi pemuda, dikatakan Normadina, meliputi seperti kampanye yang dilaksanakan sebelum waktunya.
“Ketika nanti sudah ada penetapan calon oleh partai politik, kerawanan yang terjadi bisa seperti adanya kampanye terselubung di luar jadwal yang dilakukan oleh calon tersebut,” ungkapnya.
Kemudian, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), juga menjadi potensi pelanggaran pemilu yang disosialisasikan Bawaslu Kota Banjarbaru kepada pemuda-pemuda yang berhadir.
Ia berharap, adanya sosialisasi pengawasan ini dapat membantu pemuda untuk lebih aktif mengawasi potensi pelanggaran, dalam proses berjalannya pemilu.
“Pemuda yang kita undang ini diharapkan bisa bisa paham proses-proses pemilu guna mengetahui potensi pelanggarannya, sehingga bisa langsung diinformasikan ke kami,” harapnya.
Disamping itu, pemuda menurutnya juga bisa berperan aktif dalam pengawasan pemilu, dengan cara menyampaikan ke lingkungan terdekatnya terkait proses dan potensi pelanggaran pemilu.
Sementara itu, Ketua HMI Kota Banjarbaru, Cahyono Ony Varandy mengatakan, dalam kegiatan ini, dirinya banyak menerima infromasi mengenai pentingnya peran pemuda, khususnya mahasiswa dalam pengawasan pemilu 2024 mendatang.
Menurut Cahyono, kegiatan sosialisasi seperti ini seharusnya dapat lebih banyak dilakukan lagi kedepannya, bukan hanya tertuju kepada pemuda saja, melainkan ke masyarakat luas.
“Harusnya bisa dilaksanakan lebih banyak lagi sosialisasi serupa, bukan hanya pemuda saja, melainkan kita sebagai kaum pemuda, dapat berperan bersama dengan penyelenggara KPU maupun Bawaslu dalam mensosialisasikan pengawasan pemilu ke masyarakat luas, guna mensukseskan pemilu serentak 2024 mendatang,” ungkapnya.
Sosialisasi pengawasan pemilu secara masif, menurutnya juga berguna untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran seperti black campaign atau kampanye hitam pada proses pemilu mendatang.
“Sehingga masyarakat bisa sadar dengan penyampaian pihak penyelenggara, dalam hal ini Bawaslu, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama tentang black campaign,” tandasnya.
Dalam kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif ini, Bawaslu Kota Banjarbaru juga turut mengundang penyandang disabilitas, dan pihak kepolisian.