TERAS7.COM – Masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan penyakit pneumonia berat akibat virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China.
Penyakit yang mulai terdeteksi pada minggu terakhir bulan Desember 2019 dan minggu pertama bulan Januari 2020 ini hingga Jumat (31/1) telah menewaskan 200 orang lebih dan mejangkiti kurang lebih 9 ribu orang.
Selain menyebar di China, virus ini telah menyebar hingga ke 21 negara di penjuru dunia dibawa oleh orang-orang yang sebelumnya telah mengunjungi kota Wuhan untuk berbagai keperluan.
Indonesia sendiri tak luput dari ancaman virus Corona, hal ini membuat pemerintah bersiaga hingga ke daerah untuk mencegah masuknya virus ini.
Salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) yang telah menyebarkan surat himbauan untuk pencegahan penyakit Pneumonia Berat asal China ini.
Dalam konferensi pers yang digelar Dinkes Banjar beberapa waktu yang lalu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Drg. Rahimayanti memaparkan bahwa penyakit pneumonia berat asal China ini masih tidak diketahui etiloginya.
“Penyakit ini diakibatkan oleh Virus yang bernama Novel Coronavirus atau kode genetiknya adalah 2019-nCoV. Penularan virus Corona ini terjadi dari orang ke orang melalui percikan air liur dan pernafasan serta kontak dengan benda terkontaminasi virus,” ujarnya.
Gejala dan tanda orang yang menderita penyakit ini adalah demam, lemas, lesu, batuk kering, pilek, sesak atau kesulitan bernafas.
“Cirinya tak jauh beda seperti flu atau orang Banjar bilang salesmaan. Setelah melalui masa inkubasi, penderita bisa jatuh pingsan jika penyakit ini mulai parah. Sayangnya hingga saat ini belum ada obat bagi penyakit ini,” terang Drg. Rahimayanti.
Virus Corona tipe baru ini dapat dicegah jika seseorang memiliki daya imun tubuh, karena sebagian besar yang tertular adalah orang-orang yang daya imun tubuhnya rendah, seperti orang tua dan anak-anak.
“Selain itu kita dapat mencegah penularan penyakit ini dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun. Juga menggunakan masker untuk menghindari penularan lebih lanjut,” ungkapnya.
Drg. Rahimayanti menambahkan daya imun tubuh dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak makan sayur dan buah, serta rajin berolahraga dan istirahat yang cukup.
“Jangan mengkonsumsi daging dan telur secada mentah atau tak dimasak. Selain itu hindari kontak langsung dan tidak bersentuhan dengan hewan hidup. Terakhir jangan bepergian ke daerah yang telah terjangkiti virus ini,” jelasnya.
Walaupun Kabupaten Banjar dapat dikatakan masih aman dari virus asal negeri tirai bambu ini, Dinkes Banjar juga tetap bersiaga untuk mencegah masuknya virus ini.
“Terutama nanti pada saat digelarnya Haul Guru Sekumpul ke 15 pada akhir Februari 2020, akan banyak orang yang datang ke Martapura. Kita tak bisa melarang atau membatasi jamaah yang datang, tapi kita akan melakukan tindakan pencegahan diantaranya dengan membagikan masker,” tutupnya.