TERAS7.COM – Kementerian Pertanian pada tahun 2019 telah menggulirkan Program Obor Pangan Lestari (OPAL) di seluruh Indonesia untuk menjaga ketersediaan dan keberlanjutan pangan nasional melalui pemanfaatan pekarangan untuk ditanami tanaman yang dapat menjadi sumber pangan.
Termasuk di Kabupaten Banjar, OPAL ini telah dicanangkan dalam Gerakan Optimalisasi Obor Pangan Lestari (GO-OPAL) oleh Bupati Banjar di Lumbung Pangan Kabupaten Banjar, Desa Bincau pada Selasa (26/11).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengenbangan Daerah (Bappeda-Litbang) Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra mengungkapkan ketahanan pangan menjadi prioritas pemerintah pada tahun 2020.
“Karena itu kegiatan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Banjar akan sangat didukung, termasuk anggaran,” ujarnya.
Galuh Tantri Narindra berharap OPAL ini dapat pula dikembangkan di SKPD lainnya seperti permintaan Bupati Banjar, tujuannya agar ketahanan pangan terjaga.
“Untuk ketahanan pangan, persoalan ini bukan hanya domain DKP saja, karena itu kita akan lohat bagaimana operasionalisasi OPAL ini ke depannya, termasuk masalah anggarannya,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Supriatno mengungkapkan pihaknya telah mengalokasikan dana dari APBN 2019 untuk OPAL di 13 Kabupaten/Kota di Kalsel.
“Setiap Kabupaten/Kota ada 3 instansi yang menerima dana, khusus di Kabupaten Banjar yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) dan Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun). Tapi tanggungjawab anggarannya tetap dibawah Dinas Ketahanan Pangan Kalsel dan untuk teknisnya ditangani Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalsel,” ungkapnya.
Pihaknya lanjut Supriatno bertugas memberikan semangat dan anggaran pada Kabupaten/Kota untuk mengembangkan OPAL, tinggal masing-masing Kabupaten/Kota melanjutkan atau tidak.
“Kita usahakan dana dari APBN da APBD Provinsi meluncur ke Kabupaten/Kota hanya untuk memfasilitasi program ini. Setiap unit yang diterima oleh 1 instansi bernilai 50 juta rupiah,” terangnya.