TERAS7.COM – Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XVII Tingkat Kota Banjarbaru Tahun 2019 di RTH. Komplek Wella Mandiri, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin telah dimulai pada Rabu malam (17/7).
Selain dimeriahkan dengan penampilan madihin dan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Qori terbaik tingkat Nasional Muhammad Yusuf, MTQ yang dibuka oleh Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani ini diisi tausiyah agama oleh ulama kondang asal Barabai.
Adalah KH. Bahran Jamil, Pemimpin Majelis Ta’lim Ar-Raudah Barabai yang mengungkapkan Pembukaan MTQ yang diisi dengan tausiyah agama hanya ada di Banjarbaru saja.
“Selama pengalaman saya, baru ini saya mengisi tausiyah agama dalam pembukaan MTQ, biasanya hanya diisi dengan sambutan dari para pejabat saja. Alhamdulillah semoga dengan ceramah ini dapat meningkatkan kecintaan kita pada Al-Quran,” ungkap KH. Bahran Jamil.
Ia melanjutkan keutamaan mendengarkan bacaan Al Quran sama pahalanya seperti orang yang membaca Al-Quran.
“Allah berfirman, ‘apabila dibacakan Al-Quran, perhatikan dan diamlah, maka kalian akan mendapatkan rahmat.’ Jadi mulai sekarang kalau mendengar ayat Al-Quran, hendaknya diam dan mendengarkan, coba amalkan isi Al-Quran ini kalau mau diberikan rahmat oleh Allah,” ujar KH. Bahran Jamil.
Mendengarkan pengajian Al-Quran ini ujarnya lebih baik karena nanti akan ditulis kebaikan yang berlipat ganda hanya dengan mendengarkan Al-Quran.
“Daripada tidur di rumah, lebih baik hadiri dan semarakkan MTQ untuk mendengarkan para Qari dan Qariah. Zaman sekarang kalau artis datang langsung banyak yang datang, kalau ada pengajian banyak alasan untuk tidak datang,” katanya.
Mengaji Al-Quran sendiri ujarnya wajib dipelajari oleh seluruh ummat muslim, kalau tak bisa mengaji setidaknya suka untuk mendengarkan pengajian Al-Quran.
“Bagus lagi kalau membaca Al-Quran dengan lagu dan suara yang bagus, bukan untuk riya, tapi memang suruhan dari hadits nabi. Jadi orang tambah senang mendengarkan Al-Quran dan tertarik dengan dakwah islam,” jelas KH. Bahran Jalil.
Tapi pelaksanaan MTQ pesannya jangan dicampuradukkan antara yang benar dengan yang salah, seperti yang pernah terjadi di daerah lain.
“Ada yang mengadu pada saya, ada daerah yang melaksanakan MTQ, tapi diisi dengan acara dangdutan bahkan mengundang artis ibukota yang sedang terkenal. Jangan campur yang benar dan salah, jangan campur Al-Quran dengan dangdutan. Alhamdulillah, Banjarbaru mengundang Syekh Asal Al Banjari untuk menutup MTQ ini, jangan sampai seperti daerah tersebut yang menutup MTQ dengan dangdutan,” pesan KH. Bahran Jalil.