TERAS7.COM – Setelah menjabat sebagai Bupati Tabalong selama dua Periode (2014-2019/2019-2024) lamanya, Anang Syakhfiani bakal mengakhiri masa tugasnya pada 31 Desember 2023.
Masa tugas Bupati Anang akan berakhir dengan ditandai dibebastugaskan dirinya sebagai kepala daerah di Bumi Sarabakawa.
Ia akan pamit undur diri karena bakal memasuki akhir masa tugasnya sebagai pemimpin tertinggi di Kabupaten Tabalong.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani ketika memberikan sambutan dalam pelantikan dan rapat kerja Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Tabalong di Aula Jenderal Soedirman Sekolah Alam Muhammadiyah Tabalong (SAMTA), Sabtu (29/07/2023).
“Insya Allah 31 Desember dua setengah bulan lebih cepat saya akan mengakhiri masa jabatan sebagai bupati Tabalong,” ungkap Anang.
Selama periode kepemimpinan dirinya menjabat sebagai Bupati Tabalong, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga Muhammadiyah yang selama dua periode sudah mendampingi dan memberikan nasehat kepada dirinya.
“Dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada warga Muhammadiyah yang selama telah mendampingi saya, memberikan nasehat, mengingatkan sehingga Tabalong yang dulu berada di belakang kini sudah terlihat di depan,” jelas Anang Syakhfiani.
Ia menuturkan kemajuan yang berhasil yang diwujudkan selama menjadi bupati agar terus berlanjut oleh bupati selanjutnya, tanpa perlu ada keharusan melanjutkan program bupati lama, namun yang lebih penting bagaimana bupati yang baru nanti akan membuat pencapaian dan keberhasilan baru.
“Bupati baru nanti tak mesti harus melanjutkan program bupati lama, itu menurut saya tidak penting, tapi yang lebih penting bupati baru dapat membuat keberhasilan–keberhasilan baru. Silakan lakukan perubahan program tetapi tetap mengacu kepada rencana pembangunan jangka Panjang daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Prof Dr Ridhanahni Fidzi, M.Pd menegaskan kepada warga persyarikatan Muhammadiyah untuk taat asas dalam mengemban tugas-tugas organisasi.
Sebagai PDM diembankan kepadanya perbantuan untuk mendukung tugas–tugas PWM dengan tidak melampaui kewenangannya.
“Sebagai sebuah organisasi harus berkomitmen untuk bertaat asas. Kita sudah memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kaidah dan pedoman, maka tidak boleh keluar dari itu,” pesan Prof Dr Ridhahani.
Pria kelahiran Kelua, Tabalong tersebut meminta kepada warga persyarikatan agar menjadikan iman sebagai landasan dalam kehidupan.
Hal itu kata Ridhanahni, menjadi penting agar perbuatan tidak bertentangan dengan nilai agama sekalipun itu tidak diketahui oleh orang lain.
Tak kalah penting adalah, ia meminta agar menjadikan hidup sebagai pengabdian kepada Allah karena tugas pokok manusia adalah beribadah.
“Hidup ini adalah pengabdian untuk beribadah kepada Allah, karena tugas pokok hidup ini adalah untuk beribadah, tidak Allah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah,” ujarnya.