TERAS7.COM – Kabar duka datang dari dunia medis Kalimantan Selatan ditengah pandemi Covid-19 pada Rabu pagi (15/4), yaitu dr. Hasan Zain, dokter spesialis paru-paru senior di Kalsel meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19.
Di usia yang sudah kepala 7, dr. Hasan Zain yang pernah menjadi Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini masih tetap membuka praktek umum.
Walaupun tidak langsung menangani pasien Covid-19, di duga dr. Hasan Zain terpapar virus SARS-CoV-2 dari pasien yang ia tangani dan meninggal usai 1 minggu di rawat di ruang isolasi.
Dalam video teleconference Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar pada Rabu (15/4), Kadiskominfo Kabupaten Banjar Aidil Basith menggagas ide untuk menghormati dr. Hasan Zain.
“Kami punya ide agar pemerinrah mengganti nama RSUD Ulin Banjarmasin menjadi RSUD dr. Hasan Zain yang baru saja meninggal untuk mengingat jasa-jasa beliau sebagai dokter spesialis paru-paru di Kalsel,” ujarnya.
Aidil Basith mengungkapkan sangat banyak masyarakat yang tertolong oleh beliau, apalagi penyakit paru-paru di Kalsel cukup tinggi sebagai akibat dari kondisi alam Bumi Antasari.
“Ini sebagai bentuk penghargaan kita atas jasa-jasa beliau, apalagi beliau sempat mengabdi sebagai direktur RSUD Ulin Banjarmasin,” terangnya.
Selain itu, nama Ulin pada RSUD Ulin Banjarmasin kata Kadiskominfo Banjar ini tidak lagi memiliki makna pada saat ini.
Ide yang digulirkan oleh Kadiskominfo Banjar ini ditanggapi positif oleh masyarakat, terutama oleh mereka yang pernah ditangani oleh dr. Hasan Zain.
Salah satunya adalah HM. Riza Dauly, warga Kota Banjarbaru asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini.
Kepada Teras7.com melalui percakapan via Whatsapp, Riza Dauly mengungkapkan dr. Hasan Zain adalah dokter yang merawat ibunya ini sosoknya sangat ramah.
“Yang terhormat, dr. Zain adalah salah satu dokter spesialis paru senior di Kalsel. Beliau berdedikasi tinggi terhadap profesi beliau, banyak membantu masyarakat kalsel yang menderita asma. Termasuk ibunda saya yang menjadi pasien beliau selama puluhan tahun. Beliau dokter yang ramah dan selalu memberikan penjelasan terhadap keluhan-keluhan pasien,” ungkapnya.
Terhadap ide Kadiskominfo Banjar tersebut, pria yang gemar berolahraga ini mengungkapkan hal tersebuh sah-sah saja dan ia mengaku setuju.
“Setuju aja sebagai masyarakat, karena jasa beliau tadi, tapi tetap dengan berbagai pertimbangan yang nanti akan dilakukan oleh pemerintah,” ujar Riza Dauly.