TERAS7.COM – Harga jahe yang menjanjikan di pasar membuat masyarakat di Kecamatan Sungai Pinang menanam komoditas ini secara mandiri.
Hal ini diapresiasi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar, Dondit Bekti saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.
“Kita mengapresiasi masyarakat walau tanpa bantuan pemerintah dapat mengolah lahan untuk penanaman jahe. Harga jahe di pasar yang menjanjikan dan adanya pihak ke 3 yang menampung dan memastikan komoditas jahe ini punya pasar tersendiri,” terangnya.
Namun hingga saat ini Disnakbun masih belum mengetahui pihak ke 3 yang menjadi pengepul jahe Sungai Pinang dan kemana pemasarannya.
“Yang penting komoditas ini ada yang menerima dan manajemen pemasarannya terjamin, kami sambut dengan baik dan kami apresiasi,” ungkap Dondit Bekti.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, kurang lebih 10 hektar lahan milik masyarakat yang digunakan untuk menanam jahe ini.
“Tapi selama ini mereka menanam tersebar di banyak spot, ditanam di sela-sela lahan masyakat seperti kopi dahulu. Jadi tidak menanam di lahan perkebunan secara khusus,” ujarnya.
Rencana pemerintah pusat yang ingin memindahkan ibukota negara ke Kalimantan Timur pun membuat Disnakbun mengajukan proposal agar Kabupaten Banjar menjadi salah satu sentra pengembangan jahe.
“Tahun 2020 kami akan mengajukan proposal agar Kabupaten Banjar jadi zona pengembangan jahe karena ada usulan dari masyarakat. Selama ini kita hanya menjadi zona pengembangan kopi dan kelapa dalam, karena itu tahun depan jahe kita akan usulkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI,” terang Dondit Bekti.