Nama Riam Kanan bagi warga Kalimantan sudah tak asing lagi. Diitempat ini terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Ir. Pangeran Muhammad Noor yang lebih dikenal dengan waduk Riam Kanan.
Waduk riam Kanan selalu ramai dikunjungi wisatawan khususnya diakhir pekan. Disana ada pelabuhan kecil bernama Pelabuhan Tiwingan Lama, waduk Riam Kanan airnya berwarna hijau ini menawarkan pemandangan alam yang indah.
Alrifhani, ARANIO
Waduk Riam Kanan dikelilingi perbukitan dan banyak yang menawarkan pemandangan alam yang indah. Nah tak jauh dari waduk ini, terdapat sebuah pulau yang biasa disebut warga Pulau Villa Sungai Luar Riam Kanan.
Menuju pulau ini, anda harus menempuh perjalanan darat selama sekitar 2 jam dari Banjarmasin, sedangkan dari Kota Banjarbaru atau Martapura maka hanya memerlukan waku 1 jam dengan jarak tempuh sekitar 60-70 kilometer.
Sesampainya di Waduk Rim Kanan ini, pengunjung memarkirkan kendaraan dengan tariff untuk roda dua Rp.5 ribu dan Roda Empat Rp.15 ribu.
Kemas, salah satu pengunjung Vila Sungai Luar Riam Kanan kepada penulis menyebutkan, lokasi ini merupakan salah satu objek wisata di Kalimatan Selatan yang berada di Riam Kanan.
Villa yang berarti pondokan santai dan sungai luar itu nama desanya. Untuk mencapai lokasi ini dari Pelabuhan Tiwingan Lama, maka akan memerlukan waktu sekitar 45 menit mengunakan klotok (perahu kecil bermesin,red).
“Cukup dengan menyewa klotok RP.400.000 sampai Rp.500.000 ini merupakan ongkos pulang dan pergi menuju pulau,”ucapnya.
Sesampainya ditempat ini mata akan dimanjakan pemandangan gunung tinggi disekitarnya, susana tenang sangat terasa ditambah dengan pepohonan hijau yangrimbun tampak mendominasi. serta perbukitan yang mengelilingiya.
Disini ada villa santai dan terdapat ikan kecil,serta jika beruntung akan ketemu sapi yanng merupakan penghuni asli pula ini.
“Saya datang penasaran dengan apa yang ramai orang perbincangkan di media sosial. Ternyata tempatnya lumayan bagus dan indah,” ungkapnya.
Ia menyarankan kalau ketempat ini sebaiknya menunggu air surut, karena pada saat air dalam, maka lokasi ini banyak dipenuhi air yang lumayan dalam, sehingga menyusahkan pengunjung yang datang.
Walaupun pulau vila luar ini ‘booming‘ di media sosial maupun menjadi salah satu tujuan wisata di kabupaten Banjar, akan tetapi pondok yang berada di pulau ini kurang terawat.
Masih banyak para pengunjung yang membuang sampah sembarangan, padahal sampahnya tidak bisa terurai karena kebanyakan disini merupakan sampah plastik.
Padahal dengan keberadaan tempat wisata ini, kita tidak perlu keluar daerah lagi untuk meng eksplore tempat-tempat wisata, akan tetapi sebaiknya, semua bersama-sama menjaga kelestarian alam dan menjaga fasilitas penunjang objek wisata agar kedepanya lebih bisa meningkatkan ekonomi masyrakat sekitar.(*)