TERAS7.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah kembali mengizinkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Sebelumnya PTM yang sempat dilaksanakan di beberapa daerah harus kembali dilaksanakan via daring akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kemendikbud Ristek kembali memperbolehkan pelaksanaan PTM di daerah yang telah berstatus PPKM level 1-3.
Di Kabupaten Banjar sendiri, PTM mulai dilaksanakan di sebagian sekolah pada Senin (30/8/2021) ini.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny saat ditemui awak media beberapa waktu yang lalu.
“Berdasarkan instruksi dari pusat, PTM secara terbatas kembali boleh dilaksanakan. Tapi tetap kita memberikan orang tua murid untuk memilih apakah tetap melaksanakan PTM atau memilih Pembelajaran Jarak Jauh jika ada yang keberatan dengan pelaksanaan PTM,” jelasnya.
Liana Penny menambahkan tak ada syarat bagi peserta didik untuk mendapatkan vaksinasi saat pelaksanaan PTM, karena syarat vaksinasi hanya bagi tenaga pendidik.
“Tak ada syarat peserta didik harus di vaksin, hanya tenaga pendidik saja yang wajib. Tapi untuk mencapai herd immunity kita mengusahakan dengan dinas terkait agar peserta didik diatas umur 12 tahun untuk di vaksin, cuma stok vaksinnya belum ada,” ungkapnya.
Sosialisasi pelaksanaan PTM sendiri sudah dilakukan pada Sabtu, 28 Agustus 2021 yang lalu walaupun pelaksanaan PTM sudah diperbolehkan sejak 25 Agustus 2021.
“Sudah diperbolehkan melaksanakan PTM sejak 25 Agustus 2021, tapi kan sekolah juga perlu persiapan, sehingga rata-rata pada Senin, 30 Agustus 2021 baru mulai melaksanakan,” jelas Liana Penny.
Salah satu satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM di Kabupaten Banjar adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Batu Balian 2, Kecamatan Simpang Empat.
Salah satu guru, Novita Nooryanti mengungkapkan di sekolah tempatnya bertugas ini pelaksanaan PTM dilakukan dengan aturan protokol kesehatan yang cukup ketat.
“Ada banyak aturan, pertama murid di setiap kelas dibagi jadi 2 kelompok saat melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kemudian murid dipastikan untuk mengenakan masker, kemudian mencuci tangan dan mengecek suhu tubuh,” katanya.
Letak meja dan kursi di kelas sendiri kata Novita sudah disusun dan diatur jaraknya, serta jendela kelas dibuka untuk meningkatkan sirkulasi udara.
Jika ada murid yang tak mengenakan masker, maka pihak sekolah akan memberikan masker, sementara jika ada yang suhu tubuh lebih dari 38 derahat akan langsung dipulangkan dan diminta belajar dari rumah.
“Waktu belajar selama PTM cuma 2 sampai 2,5 jam saja. Jadi dari jam 8 sampai jam 10 atau setengah 11. Soal waktu istirahat itu fleksibel dan tetap di dalam kelas karena sebelum ke sekolah, murid kami sudah disuruh bawa bekal masing-masing,” terangnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumuman dan agar murid tetap menjaga jarak, hingga waktu pulang pun tidak dilakukan serentak, tapi bergiliran dan murid diminta langsung pulang ke rumah.
Sementara itu Rizal Fuadi, salah satu guru di SDN Keramat Mina, Desa Keramat Mina, Kecamatan Cintapuri Darussalam mengatakan pelaksanaan PTM di sekolah tempatnya bertugas akan dilaksanakan pada Rabu, 1 September 2021 mendatang.
“Ditempat kami belum melaksanakan PTM. Insya Allah, pada hari Rabu besokbaru kami siap melaksanakan PTM,” ujarnya.
SDN Keramat Mina sendiri masih melakukan sterilisasi ruangan dalam persiapan PTM dan pada Selasa, 31 Agustus 2021 akan melakukan rapat terbatas dengan perwakilan orang tua murid setiap kelas.