TERAS7.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar kembali akan mengambil sampel air yang terdampak jutaan ekor ikan mati di sungai Awang Bangkal, Sungai Alang, dan Desa Sungai Asam Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Kecamatan Karang Intan merupakan wilayah pembudi daya ikan terbanyak milik Kabupaten Banjar, sebagai penyuplai ikan di pasar-pasar Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah bahkan hingga Kalimantan Timur.
Beberapa hari lalutepatnya pada Sabtu (14/10), masyarakat Awang Bangkal dikejutkan dengan ribuan ikan dikeramba milik pengusaha mati tiba-tiba akibat musim kemarau, berdampak yang disebabkan kurangnya oksigen karena tidak terjadi sirkulasi air.
Kematian ikan diketahui memang terjadi setiap tahunnya, tercatat kematian ikan terbesar pernah terjadi di tahun 2013 lalu, dan selalu terjadi hingga tahun ini.
Mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kabupaten Banjar melaluli Dinas Perikanan sudah melayangkan surat himbauan kepada masyarakat mengrajin ikan untuk memanen terlebih dahulu pada saat memasuki musim kemarau, agar kejadian tidak terulang lagi.
Seperti berita yang sudah ditayangkan oleh teras7.com pada, Jumat (20/09) lalu, yang menghimbau pengusaha ikan untuk terlebih dahulu memanen ikannya.
Bangkai ikan olah masyarakat pun yang dibuang di aliran sungai, ditakutkan akan berdampak pada pencemaran air.
Menyikapi hal itu, DLH Kabupaten Banjar akan melakukan uji lab, dengan mengambil sampel ikan yang terdampak pembuangan bangkai ikan oleh masyarakat, untuik mengetahui perubahan kualitas air.
“Atas kejadian ini, hari ini kami akan kembali mengambel sampel air yang terdampak bangkai ikan, untuk kemudian diuji labolaturium untuk mengetahui apakah kualitas air berubah,” ujar Nur Aina Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Banjar, Rabu (16/10).
Sebelumnya DLH juga sudah melakukan pemantauan kualitas air di empat lokasi, salah satunya air sungai di Awang Bangkal.
“Kalau kita dari DLH hanya bisa mengetahui kualitas airnya saja nanti, tapi apakah ini akan berdampak pada kesehatan masyarakat yang beraktifitas menggunakan air terdambak bangkai ikan itu, bisa tanyakan ke Dinas Kesehatan yang membidangi,” ucapnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah menanggapi terjadinya pencemaran air akibat bangkai ikan yang dibuang ke sungai, menghimbau masyarakat yang menggunakan air di Sungai Martapura, agar waspada dan membiasakan hidup bersih dan sehat.
“Air tercemar tersebut apabila Dikonsumsi bisa mengakibatkan diare, jika digunakan unutk mandi bisa mengakibatkan gatal-gatal,” pungkasnya.