TERAS7.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar kembali melakukan update perkembangan kasus virus corona melalui video teleconference pada Senin (27/4).
Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjar, dr. Diauddin mengungkapkan ada 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Banjar dan 8 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“1 PDP sedang dirawat di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Sementara 8 yang terkonfirmasi positif, 4 orang diantaranya menjalani Isolasi Mandiri karena tanpa gejala. Sementara 4 pasien positif lainnya 3 orang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dan 1 orang dirawat di RS Anshari Saleh Banjarmasin,” bebernya.
Total ada 13 kasus positif di Kabupaten Banjar, dimana yang masih menjalani perawatan ada 8 orang, sembuh 4 orang dan meninggal 1 orang, disisi lain jumlah orang dengan Kontak Erat Resiko Tinggi naik menjadi 90 orang.
Diauddin menambahkan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 76 orang dan yang telah melewati masa pemantauan ada 192 orang.
“Malam tadi kita juga perdana melakukan penguburan jenazah pasien suspect dengan protokol Covid-18. Apa yang terjadi malam tadi menjadi pembelajaran bagi kami mudahan ke depan tak ada lagi yang meninggal. Jika kembali terjadi, kita sudah bisa belajar dengan kejadian tadi, sehingga nanti kita bisa melakukan penguburan dengan protokol Covid-19 lebih cepat,” jelas Kadinkes Banjar ini.
Sementara itu Dandim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto menegaskan tak ada penolakan masyarakat atas pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 malam Senin (26/4) dini hari kemarin.
“Kami tegaskan bahwa tak ada masyarakat yang menolak pemakaman tersebut, tapi mereka minta kejelasan atas kesimpangsiuran berita dari media sosial. Setelah kami memberikan penjelasan, mereka paham, tak ada penolakan bahkan masyarakat welcome menerima hal tersebut,” ungkapnya.
Letkol Siswo mengatakan tak bisa seseorang pun menilai seorang yang berstatus suspect lalu meninggal sebagai positif Covid-19 tanpa melalui tahapan pemeriksaan secara klinis.
“Tapi kita laksanakan pemakaman dengan protokol tersebut karena kita sayang pada masyarakat sebagai antisipasi agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Jenazah juga harus diperlakukan, sebagaimana mestinya dan sesegera mungkin dikuburkan” katanya.
Dandim berharap agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan berita dari media sosial yang belum jelas kebenarannya dan bisa multi tafsir, selain itu ada berbagai kepentingan dari berita di media sosial tersebut.
“Masyarakat kami minta jangan panik dan tetap tenang, jangan mudah terpengaruh berita dari medsos. Tanyakan pada orang yang kompeten untuk menjawabnya,” pintanya.