TERAS7.COM – Gugus Tugas Tanggap Darurat Bencana Non Alam Covid-19 Kabupaten Banjar kembali menggelar video conference update perkembangan penyebaran virus Corona pada Rabu (8/4).
Dalam video conference yang dipimpin oleh Sekda Banjar, HM. Hilman mengungkapkan Pemkab Banjar telah mengelar pertemuan dengan Forkopimda, MUI Kabupaten Banjar, Kantor Kemenag Banjar, Pegurus Mesjid, Akademisi dan perwakikan Ormas Islam.
“Pertemuan yang dihadiri stake holder terkait yang punya kompetensi dan kewenangan di bidang masing-masing sebanyak 40 orang ini merupakan evaluasi penyelenggaraan ibadah dampak penyebaran Covid-19,” katanya.
Pertemuan tersebut lanjut Hilman membahas kondisi terkini terkait dengan resiko penyebaran, penanganan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19 di Bumi Serambi Mekkah.
“Berdasarkan pertimbangan, dalam pertemuan tersebut disepakati tetap melaksanakan Himbauan MUI yang kemudian dipertegas dengan surat edaran Bupati, dimana untuk sementara kegiatan ibadah dengan pengumpulan orang banyak tidak diperkenankan di seluruh Kabupaten Banjar,” terangnya.
Sementara untuk update perkembangan Covid-19 di Kabupaten Banjar, Kadinkes Banjar dr. Diauddin mengungkapkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) berkurang menjadi 102 orang dan 82 ODP sudah dinyatakan aman setelah melewati masa inkubasi.
Penurunan jumlah ODP ini terang Kadinkes Banjar karena telah dilakukan pembatasan jumlah penerbangan dari luar daerah menuju Kalsel.
“Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Banjar ada 3 orang. Ketiganya di rawat di 3 rumah sakit yang berbeda, yaitu RSUD Ulin Banjarmasin, RS Anshari Saleh Banjarmasin dan RS Idaman Banjarbaru,” ujarnya.
Sementara untuk terkonfirmasi positif Covid-19 masih tetap 3 orang dengan 47 orang pernah berkontak erat resiko tinggi dengan pasien terkonfirmasi positif.
Kondisi 2 orang pasien terkonfirmasi positif pun mulai membaik, tinggal pasien dengan inisial Banjar 3 masih memerlukan alat bantu oksigen karena mengalami sesak nafas.
“Untuk PDP yang baru ada 1 orang dan dirujuk ke RS Idaman. Memang data kita dengan provinsi sedikit berbeda, karena mereka melakukan update lebih lambat daripada kita sehingga data kami dan provinsi terlihat tidak sinkron. Kami sudah menghubungi pihak provinsi, tapi belum bisa mendapatkan informasi lebih lengkap. Insya Allah besok akan kita lakukan update lebih lanjut menunggu informasi valid dari provinsi,” kata Diauddin.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak menyebarkan kabar hoax yang mengatakan 1 PDP baru yang berasal dari cluster Gowa yang dijemput dari Kertak Hanyar itu positif Covid-19.
“Informasi yang beredar melalui whatsapp ini tidak benar karena kita belum melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Besok akan kita lakukan update terbaru,” tegasnya.