TERAS7.COM- Dinas Sosial (Dinsos) melaksanakan Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Banjarbaru di Aula Dinsos Kota Banjarbaru, Kamis (1/8).
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru M. Fachruddin serta para pendamping PKH.
Ketua Pelaksana, Erna Febriyanti menyampaikan, bahwa PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/atau masyarakat miskin dan rentan yang terdaftar dalam program BDT program penanganan fakir miskin, diolah oleh Pusat Data Informasi Kementerian Sosial kemudian ditetapkan sebagai KPM PKH.
Erna menyebutkan tujuan dari program ini, di antaranya adalah meningkatkan taraf hidup KPM melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial serta mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan.
Kemudian, tujuan yang selanjutnya adalah mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. “Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada PKH,” tambahnya.
Program Keluarga Harapan (PKH) masuk ke Kota Banjarbaru pada tahun 2014 dengan total penerima manfaat sebanyak 1776 KSM. Kemudian bertambah menjadi 818 pada tahun 2016 sehingga menjadi 2376 KSM setelah divalidasi. Kota Banjarbaru kembali mendapat penambahan penggenapan 6 jt KPM PKH pada tahun 2017 sebanyak 2376 KPM dan perluasan 10 jt pada tahun 2018 sebanyak 2300 KPM PKH.
Setelah melalui proses pemutahiran total KPM Kota Banjarbaru sekarang pada tahap III tahun 2019 menjadi 5454 KPM PKH. Jadi, total bantuan yang digulirkan pemerintah untuk Kota Banjarbaru sepanjang tahun 2019 sd tahap III yang dicairkan bulan Juli senilai Rp. 8.443.682.500,-.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru, M. Fachrudin menyampaikan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengkordinasikan masalah-masalah program dari pengembangan keluarga harapan dan mensinkronkan data antara pusat dengan daerah.
“Dan kita juga membekali dengan para pendamping ini agar bisa memotivasi para keluarga penerima manfaat bisa lebih baik lagi,” kata M. Fachrudin.
Sementara itu, terkait jumlah penerima manfaat keluarga harapan sebanyak 5454 warga dan berkurang 81 orang, di mana ada keluarga harapan yang sudah entas dan mandiri sehingga tidak masuk lagi dalam pendampingan, Walikota Banjarbaru menilainya dengan baik, bahwa perekonomian di Banjarbaru meningkat.
“Hari ini kita memotivasi para pendamping dan mensinkronkan datanya, sehingga program-program apa yang bisa kita laksanakan untuk mempercepat pengentasan kesenjangan sosial,” terang Nadjmi Adhani.