TERAS7.COM – Pileg dan pilpres serentak tahun 2019 yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia telah dilaksanakan hari ini, rabu (17/4).
Tak hanya pemilih, para caleg dari 16 partai nasional dan 4 partai lokal yang berkontestasi dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini pun menunggu hari penentuan nasib mereka.
Salah satunya di Kabupaten Banjar yang berpenduduk kurang lebih 542.204 jiwa ini menjadi pertarungan bagi lebih dari 500 orang caleg untuk memperebutkan 45 kursi di DPRD Kabupaten Banjar.
45 kursi anggota DPRD Kabupaten Banjar sendiri terbagi atas 5 daerah pemilihan (Dapil), yaitu Dapil 1 ( Martapura Kota) sebanyak 9 kursi, Dapil 2 ( Martapura Timur, Aranio, Karang Intan & Astambul) sebanyak 9 kursi, Dapil 3 (Tatah Makmur, Gambut, Aluh-Aluh & Beruntung Baru) sebanyak 8 kursi, Dapil 4 (Martapura Barat, Sungai Tabuk & Kertak Hanyar) sebanyak 10 kursi dan terakhir Dapil 5 (Mataraman, Simpang Empat, Telaga Bauntung, Pengaron, Sambung Makmur, Sungai Pinang, Paramasan & Cintapuri Darussalam) sebanyak 9 kursi.
Caleg yang bertarung di pemilu ini tak hanya dari caleg baru saja, turut pula caleg incumbent bertarung dalam kontestasi kali ini.
Salah satunya adalah Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banjar, Mulkan yang bertarung di Dapil 2 mengatakan ia optimis akan terpilih kembali.
“Saat kembali mencalonkan diri, saya punya optimis kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan yang saya terima itu menjadi amanah yang kami jawab dengan tanggung jawab penuh untuk kemaslahatan ummat,” terangnya.
Ia tidak mempermasalahkan terpilih atau tidak, karena menurutnya tugasnya hanya berusaha dan berdoa, hasil akhirnya Allah yang menentukan.
“Kami mengapresiasi kerja keras KPU dalam pelaksanaan Pileg sehingga bisa terlaksana sesuai dengan schedule yang ditetapkan. Meskipun terdapat kendala, itu karena dinamika lapangan yang bisa saja mempengaruhi kelancaran pencapaian target. Hal ini harus diatas secara bersama-sama oleh pihak terkait,” ungkapnya.
Senada dengan Mulkan, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Banjar, Chairil Anwar yang juga bertarung di Dapil 2 mengungkapkan ia optimis dengan hasil pemilu yang akan datang.
“Kita yakin masyarakat masih punya ikatan emosional yang kuat dengan partai kami, partai Golkar. Apalagi Golkar di dukung dengan sumberdaya yang kuat. Baik dari segi kualitas caleg dan infrastruktur pendukung lainnya,” ucapnya.
Ia melanjutkan jika kembali terpilih tentunya ia akan melakukan hal terbaik untuk masyarakat.
“Kami akan menyerap aspirasi dan mencoba berjuang untuk kepentingan masyarakat. Kita punya semboyan hidup bersama rakyat, belajar bersama rakyat dan berjuang utk rakyat,” lanjut Chairil Anwar.
Pemilu kali ini katanya mau tidak mau sangat menyita perhatian, menguras energi apalagi dilaksanakan berbarengan dengan pilpres.
“Sehingga fokus kita baik dari peserta maupun penyelenggara jadi terbagi. Saya rasa KPU sebagai penyelenggara telah melaksanakan perannya secara maksimal walaupun pada akhirnya masih ditemukan banyakkekurangan. Tetapi kita yakin tidak begitu mempengaruhi proses hajatan besar kita dlm berdemokrasi,” harapnya.
Sementara itu, caleg non incumbent yang turut serta bertarung juga punya optimisme yang sama besar untuk bisa memperebutkan kursi di DPRD Kabupaten Banjar, salah satunya adalah caleg dari Partai Garuda, Muhammad Husin (29).
Caleg muda yang bertarung di Dapil 1 Kabupaten Banjar ini mengungkapkan sebagai penantang dari partai baru, ia punya kelebihan dibandingkan caleg dari partai lain.
“Yang namanya partai baru banyak orang yang tidak kenal siapa kita, ini jadi kekuatan kami. Orang yang sudah besar tidak mampu memantau kami, tapi kami mampu memantau kekuatan mereka. Jadi kita optimis merebut 1 dari 9 kursi yang diperebutkan di Dapil 1,” jelas pria yang pernah berkiprah dalam Nanang Galuh Banjar tahun 2012 ini.
Ia menambahkan walaupun perjuangan partainya tak bisa dibilang mapan dan matang, partai pengusungnya berjuang dengan dasar agama dan negara.
“Dasar perjuangan kami seperti Nabi Muhammad yang tidak menunggu mapan untuk berjuang mendakwahkan agama Islam dan seperti Presiden Sukarno yang menunggu matang untuk memerdekakan Indonesia. Semoga perjuangan kami dapat memberikan perubahan bagi masyarakat,” harap Muhammad Husin.
Ia mengungkapkan selama kampanye pihaknya menggunakan tagline yang anti mainstream dengan tidak menyebarkan fitnah untuk menjatuhkan lawan.
“Kami ingin berpolitik dengan cara yang baik, karena buta politik lebih parah dari buta huruf. Jadi kami berusaha melakukan apa yang tidak dilakukan caleg lain melalui gagasan dan memanfaatkan media online dan sosmed sebagai salah satu jurus dalam promosi dan kampanye,” cerita Muhammad Husin.
Walaupun ia optimis dapat meraih 2000 suara di Dapil 1, ia siap menerima segala hasil yang akan diraih dalam pemilu ini.
“Kalau hasilnya tidak sesuai dengan keinginan, tapi saya berkomitmen jika menang tidak beampik dan jika kalah tidak betampik. Menang kalah akan kami nikmati, karena kami petarung jadi wajar. Kami bukan pecundang karena yang namanya kalah bagi pecundang pasti membuat malu,” tutup pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pewadahan Nanang Galuh Tahun 2015 ini.