TERAS7.COM – Tak seperti jalur darat yang membuat banyak kendaraan roda 4 dan roda 2 terjebak kemacetan, jamaah yang menggunakan perahu kelotok melalui jalur air menuju Sekumpul, Martapura bisa dibilang bebas dari hambatan.
Akan tetapi tingginya permukaan air sungai Martapura beberapa hari ini membuat satu buah perahu kelotok berukuran besar tidak bisa melintasi jembatan gantung yang berada di Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura Barat pada Sabtu (29/1).
Koordinator Tim Dermaga Air Darussalam Posko Sungai Batang Bersatu, M. Khalil mengatakan jika ada kelotok ukuran besar yang mengangkut jamaah tak mampu melintas, pihaknya siap memberikan bantuan.
“Kalau jamaah yang menggunakan perahu ini mau kami angkut menggunakan jalur darat, kami menyediakan taksi untuk mereka. Tapi kalau mereka tidak mau, kami akan koordinasikan kawan-kawan di dermaga untuk menjemput mereka dengan kelotok, jamaah akan diestafetkan,” katanya.
Kelotok ukuran besar yang tak bisa melintas jembatan Sungai Batang Ilir ini pun akan diistirahatkan di sekitar jembatan.
“Jika kelotok ukuran besar yang tak bisa melintas akan bertambah banyak jumlahnya, kami akan koordinasikan dengan kawan-kawan agar perahu kelotok tersebut dapat ditambatkan di siring-siring terdekat,” ujar Khalil.
Kejadian seperti ini ketika permukaan sungai Martapura meninggi ungkapnya telah terjadi sejak jembatan Sungai Batang Ilir dibangun dan selalu menjadi hambatan bagi jamaah haul yang menggunakan kelotok ukuran besar ini .
“Sejak 2 tahun keberadaan jembatan yang digunakan masyarakat ke persawahan ini, ketika permukaan air sungai meningkat selalu menjadi hambatan bagi jamaah haul dengan kelotok ukuran besar ini melintas,” jelasnya.
Karena jarak antara permukaan air dan jembatan kurang dari 2 meter membuat kelotok ukuran besar tak bisa melintas, Khalil berharap agar pemerintah memperhatikan masalah ini.
“Kami berharap agar pemerintah meninggikan jembatan gantung, jadi pada saat haul nanti apabila permukaan air kembali meningkat, kelotok berukuran tetap besar bisa melintas dengan aman,” terang Khalil.