TERAS7.COM – Tren pergerakan masyarakat untuk bewisata di libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 mengalami peningkatan dibanding periode serupa sebelumnya.
Hal itu disampaikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan resminya.
“Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat,” ujar Sandiaga.
Sandiaga memperkirakan, pergerakan masyarakat di libur Lebaran kali ini mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang.
Menurut Menparekraf, peningkatan ini disebabkan karena Indonesia telah memasuki pasca pandemi, sehingga tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat
Selain itu, peningkatan pergerakan masyarakat untuk berwisata di momen Lebaran 2024 juga ditopang oleh sejumlah faktor lainnya, yakni libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun 2023 serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur lebaran 2024.
Pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini, dikatakan Sandiaga turut memberikan dampak yang besar terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk pelaku UMKM, juga desa wisata dalam mendorong peningkatan ekonomi dan terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja.
Kemenparekraf telah melakukan kajian yang memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mencapai Rp276,11 triliun.
“Tapi ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat -) dibandingkan tahun lalu, jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun,” kata Sandiaga.
Ia memastikan angka yang besar tersebut akan mengalir ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung di berbagai daerah tanah air. Ini menjadi berkah yang akan mendorong peningkatan ekonomi serta terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Limpahannya akan ke destinasi-destinasi wisata, juga ke sentra ekonomi kreatif. Termasuk ke pelaku UMKM serta desa wisata. Jadi, mari kita sama-sama menyiapkan agar pariwisata yang aman dan nyaman serta menyenangkan ini bisa kita wujudkan saat lebaran,” ucap Sandiaga.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat. Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang jumlah kunjungannya mencapai 12 ribu pada satu hari setelah lebaran. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat di hari-hari berikutnya.
Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen. Rata-rata lama tinggal antara 1 sampai 2 malam. Sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam.