TERAS7.COM – Semakin gencar dilakukan pemerintah di kabupaten yang berjuluk Bumi Sanggam, dengan ibukotanya adalah Paringin dalam upaya memanusiakan Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sebelumnya telah beberapa ODGJ yang telah diupayakan kesembuhannya, dan yang terakhir ini adalah salah seorang warga di Desa Watu Pilanduk di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, bernama Aliamansyah yang telah diperkirakan telah 15 tahun terpasung didalam kediamannya.
Menyikapi hal tersebut, salah satu aktivis sosial dan kemanusiaan di Kalimantan Selatan, Roly Supriadi atau akrab disapa Bang Orie menyambut baik, karena hal tersebut langkah luar biasa yang belum tentu semua kabupaten bisa menanganinya.
Selama ini kita cukup merasa prihatin saat mendengar berbagai stigmatisasi dan diskriminasi yang masih sering dialami oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Antara lain dikeluarkan dari sekolah, diberhentikan dari pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, hingga ditelantarkan oleh keluarga, bahkan dipasung, serta dirampas harta bendanya,” tuturnya.
Dengan langkah luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Balangan, yang merupakan gerakan inisiasi oleh lingkungan sosial dari Ketua Tim Penggerak PKK Balangan, yaitu adalah orang-orang terdekat di kabupaten Hj Sri Huriyati Abdul Hadi atau akrab disapa Bunda Srie.
Hal tersebut bahkan disampaikan oleh pemimpin Pemerintahan Kabupaten Balangan saat ini, yakni H Abdul Hadi – H Supiani, sehingga karya kemanusiaan terhadap para ODGJ yang terpasung pun mulai digalakkan sejak bulan Mei 2021.
Menurutnya, sifat sosial H Abdul Hadi dan sang Isteri Hj Sri Huriyati, sudah ia lihat sejak lama, bahkan sejak keduanya masih sebagai anggota DPRD Kabupaten Balangan.
“Seingat saya, H Abdul Hadi saat menjadi Ketua DPRD, bahkan menunda sidang, demi melayat sekaligus membopong jenazah seorang dhuafa yang bernama Nenek Kasrah yang tinggal sendiri, dan selama hidup ia memberikan bantuan sembako serta pemeriksaan kesehatan oleh tim medis, tepatnya 26 Juli 2018 silam,” sebutnya.
Sementara itu, untuk Bunda Sri, ia lebih banyak membantu dalam kegiatan sosial, sembako dan mudah dipercaya dengan orang lain. Dalam pergaulan tidak memilih strata sosial, siapapun ia terima sebagai kawan hingga sodara.
Jadi sangat wajar ketika memiliki jabatan sebagai pemimpin keseimbangan saat ini, kegiatan sosial dan kemanusiaan di Balangan menjadi satu fokus dalam upaya membangun dan membantu masyarakatnya.
“Meskipun begitu kita semua tahu, tidak semua orang dapat menerima atau menilai baik hal tersebut, akan selalu ada cara dan upaya untuk menjatuhkan orang-orang yang berusaha melakukan yang baik, semoga hal yang baik akan terus berlanjut di Balangan,”
Melalui kerjasama instansi terkait dengan pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Rumah Sakit Sambang Lihum, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjarbaru, serta organisasi masyarakat dan Komunitas Wartawan Sanggam (KOWAS).