TERAS7.COM – Dua bulan terakhir Desa Gunung Ulin Kecamatan Mataraman digegerkan dengan kematian 5 ekor sapi secara mendadak, diduga sapi diracuni oleh sekelompok orang tidak dikenal.
Laporan kematian sapi pun telah diterima oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar, Dondit Bekti, bahwa ada beberapa warga peteranak sapi mengeluhkan kepada petugas kalau sapi mereka mengalami kematian dengan cara tiba-tiba.
“Kurang lebih 2 bulan ini kita menerima laporan dari warga Desa Gunung Ulin, kalau 5 ekor sapi mereka telah mati dengan sangat cepat, mereka menduga ada sekelompok orang yang meracuni sapi mereka,” ujar Dondit Bekti pada Jum’at (05/10) kepada teras7.com.
Dari cerita warga, tutur Dondit, saat sapi mereka mati, tidak lama datang sekelompok orang yang berniat membeli sapi mereka.
Tidak pikir panjang warga pun akhirnya menjual sapi yang telah mati itu dengan harga yang sangat murah, cerita itu juga sama dengan cerita peternak sapi yang lainnya.
“Tercatat kita menerima laporan selama tahun 2018 ini ada 11 kematian sapi dengan cara dan motif yang sama, dari Januari sampai dengan Agustus kita menerima laporan dari Desa Gunung Balai ada 6 ekor sapi mati, kemudian sejak bulan agustus sampai akhir September kemarin kami menerima laporan di Desa Gunung Ulin ada 5 sapi mati,” tambahnya.
Menanggapi laporan tersebut, Dondit Bekti menugaskan tim Kesehatan hewan agar mengambil sampel dari beberapa sapi yang ada di Desa Gunung Ulin, untuk dilakukan pemeriksaan di Labolaturium Balai Veteriner Kalimantan Selatan, namun hasil tersebut menyatakan bahwa semua sapi dalam keadaan sehat dan tidak ada seranga virus hewan.
Uji Labolaturium pun dinilai masih tidak memuaskan, Dondit Bekrti Bersama Tim Kesehatan Hewan kembali meminta warga untuk mengambil hati dan Rumen (tempat penyimpanan makanan sapi sebelum dicerna) untuk dilakukan uji laboratorium kedua.
“Saat itu kita meminta kepada warga untuk menyimpan hati dalam mesin pendingin, tetapi warga malah menggantung hati tersebut di kadang sapi, sehingga hasil laboratorium menyatakan bahwa sapi hanya mengalami keracunan makan akibat hati terkontaminasi. Namun saat kita membelah rumen sapi, kita menemukan gumpanan-gumpalan kuning yang kita duga merupakan racun penyebab sapi mati mendadak,” jelasnya.
Hal itu akhirnya disimpulkan oleh Dondit Bekti, diduga ada oknum yang sengaja meracuni sapi-sapi warga hingga mati mendadak, lalu dibeli dengan harga yang jauh lebih murah.
“Kemarin kita sudah melapor ke Polsek Mataraman, meminta agar secepatnya mengusut tuntas permasalahan yang membuat resah warga Desa Gunung Balai dan Desa Gunung Ulin, hari ini kita baru saja menyerahkan hasil Lab kepada kepolisian, semoga ini kejadian ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.