TERAS7.COM – Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat di daerah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas panen yang berlimpah. Masyarakat Dayak Paramasan, di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, mengungkapkannya dengan menggelar Aruh Ganal Masyarakat Adat.
Seperti yang digelar di Babalai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, masyarakat adat Dayak Paramasan menggelar Aruh Ganal, dengan dihadiri para pemuka adat, demang serta dari pemerintah daerah, kepolisian dan TNI setempat.
“Upacara adat tersebut digelar sebagai wujud syukur masyarakat adat Dayak Paramasan, atas hasil panen yang melimpah,” jelas Kepala Desa Paramasan Bawah, Suwardi yang juga tokoh adat Dayak Paramasan, Sabtu (1/9).
Beragam prosesi digelar, seperti tarian Babangsai yang dimainkan oleh beberapa pemuda dan pemudi Dayak Paramasan. Setelahnya juga ada Tari Babalian yang diikuti oleh warga Dayak Paramasan. Mereka menari sambil mengelilingi langgat atau semacam tugu yang dihiasi dengan janur dan diiringi musik gendang dan sarunai.
Menurut Suwardi, acara di Babalai Adat Induk Dayak ini merupakan rangkaian upacara syukuran warganya. Sebelumnya telah dilaksanakan upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Upacara adat di Babalai Adat Dayak ini dilaksanakan selama sembilan hari Sembilan malam sejak 27 Agustus 2018.
“Upacara adat dayak ini kami laksanakan tiga kali dalam setahun. Pertama adalah Bapalas yakni saat tanaman padi yang berumur 3 bulan atau tingginya mencapai 10 sampai 15 cm, sebagai tanda syukur kepada Tuhan karena tanaman kami tidak terkena penyakit,” tuturnya.
Sedangkan upacara adat Babalai Kambang dilaksanakan oleh warga Dayak Paramasan ketika tanaman padi sudah mulai dipanen hingga belum habis dipanen.
Damang Adat Banjar Umung menambahkan, kegiatan Aruh Ganal di Babalai Adat ini sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang hingga sekarang. Tujuannya sebagai ungkapan syukur, sekaligus meminta berkah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur agar terhindar dari musibah.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Yuana Karta Abidin yang juga hadir pada Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan mengatakan, warga di Paramasan merupakan salah satu daerah di Kabupaten Banjar yang masih sangat kental menjunjung tinggi adat istiadat daerah.
Aruh Ganal ujarnya, juga berpotensi terus menjalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik sektor pariwisata.
“Ada tiga komponen utama dalam kesuksesan sebuah pembangunan, yaitu adanya pemerintah sebagai pembuat perencanaan dan pembuat kebijakan pembangunan, kemudian, berkembangnya sektor usaha dari swasta dan yang ketiga adalah para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat,” tandasnya.
Potensi Kecamatan Paramasan, sebagai salah satu destinasi wisata adat serta wisata alam menurut Yuana sangatlah potensial untuk dikembangkan.
“Di sini alamnya masih asri dengan ari terjun serta budaya yang menarik,” pungkasnya.