TERAS7.COM – Dinas PUPR Kota Banjarbaru melalui Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Nina Aprodita, ST. MT memberikan jawaban terkait keluhan warga di Jalan Kartika RT 38 RW 7 Loktabat Utara Kota Banjarbaru tentang proses pembuatan drainase yang terbengkalai.
“Jadi begini, Jalan Kartika itu pengerjaannya pada tahun 2018, merupakan salah satu kegiatan kita, namanya rehabilitasi atau pemeliharaan drainase jalan lingkungan,” ujar Nina.
Nina menjelaskan, Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Banjarbaru khusus menangani jalan lingkungan, di antara jalan tersebut adalah Jalan Kartika.
Adapun paket Jalan Kartika panjangnya 217 Meter, sudah dikerjakan berdasarkan permintaan warga setempat, Nina melanjutkan, kebetulan konturnya agak naik, agak turun, sehingga ada penyesuaian di lapangan.
“Kebetulan sudah ada drainase yang besar di dekat jembatan yang tembus ke Kolam Renang Antasari, nah itu ada guntung dekat sana, jadi kita membuang airnya di situ, titik nolnya kita bikin di situ, tarik lurus garis ke atas,” ucap Nina.
Nina melanjutkan, karena ini adalah salah satu kegiatan melalui kegiatan rutin, biasanya tidak melalui proses pelelangan, tetapi melalui proses pengadaan langsung.
“Kita kebetulan terbatas oleh budget, karena terbatas buget, kita menarik titik nolnya dari ujung sebelah sini, bukan dari atas, lalulah seolah-olah jadi tidak selesai, padahal tidak seperti itu, mungkin di tahun ini, rencananya kami sambung, biasanya ada dana kegiatan rutin, kami arahkan ke situ,” terang Nina.
Ketika ditanya berapa anggaran yang akan digelontarkan untuk proses pembangunan drainase ini, Nina menjawab, bahwa saat ini masih menghitung, karena proses perencanannya masih berlanjut, tinggal sedikit lagi, tapi masih menunggu perhitungan dari konsultan perencanaan, berapa total dan panjangnya, untuk selanjutnya dilanjutkan pembangunannya.
Lebar drainase sesuai dengan standar PU, biasanya 70 untuk kedalamannya, dan lebarnya 50 hingga 60 serta dinding berupa pasangan batu atau beton.
“Kalau target , karena pekerjaannya tahun ini, kita biasanya menyelesaikannya perencanaannya dulu, perencanaan butuh waktu 2 atau 3 bulan, kemudian ada proses penunjukan langsung, sekitar 4 bulan hingga 5 bulan ke depan ,” jawab Nina ketika ditanya kapan target pekerjaannya
Nina menerangkan, untuk anggaran sebanyak 200 juta an, dengan menghitung dulu kebutuhan seperti apa dan apakah memang benar segitu dan untuk anggaran tersebut sudah termasuk ongkos tukang.
“Kalau tidak salah sisa 20 meter, 20 meter itu biasanya kan di daerah sana kan kawasan, kawasan itu biasanya kan ada drainase-drainase lain yang mungkin di kawasan situ memang masih butuh tambahan, kami masukkan input situ lagi, perumahan ini kadang-kadang ada drainasenya, tidak ada drainasenya, jadi seolah-oleh seperti bercabut-cabut, padahalkan kita menyesuaikan dengan sistem drainasenya, dari yang tersier, sekunder langsung premier,” terang Nina.
Berdasarkan pantauan langsung Teras7.com di lapangan, ada bagian dari drainase yang memang belum di beri pasangan batu namun sudah tergali lumayan dalam. Sementara tumpukan tanah galian sebagian berada di halaman rumah warga, sehingga menurut warga setempat, kalau hujan turun, akan mengakibatkan halaman Masjid ditempat mereka digenangi air.