TERAS7.COM – Akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak akhir Maret 2020 yang lalu membuat Kabupaten Banjar tak lagi melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka.
Sebagai gantinya, pembelajaran digantikan dengan belajar lewat rumah, seperti dengan sistem online (daring).
Namun dalam waktu dekat, kemungkinan pembelajaran tatap muka akan kembali dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan.
Hal ini terungkap saat Dirjen PAUD, PD dan PM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jumairi beserta rombongan mengunjungi Bupati Banjar, Saidi Mansyur di Mahligai Sultan Adam Martapura beberapa waktu yang lalu.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny menjelaskan pihaknya akan kembali melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, tapi akan dilakukan secara bertahap.
“Mulai saat ini kita akan koordinasi dengan sekolah-sekolah yang ada,” ujarnya.
Liana menerangkan, ada 2 persyaratan yang ditentukan Kemendikbud jika pihaknya ini kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Banjar.
“Dua syarat yang diberikan adalah guru-guru nya sudah di vaksin lengkap, dan sekolah sudah mengisi ceklis dari Kemendikbud,” katanya.
Sejauh lanjut Liana Penny, jumlah tenaga pengajar yang sudah divaksinasi sudah mencapai 50 persen, sementara sisanya masih menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat.
Kabupaten Banjar sendiri rencananya akan melaksanakan pembelajaran tatap muka di 252 sekolah yang telah mendapat ceklis dari Kemendikbud RI.
252 sekolah tersebut tersebar mulai dari jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menangah Pertama (SMP).
Sementara itu Dirjen PAUD, PD dan PM Kemendikbud RI Jumairi saat kunjungan tersebut mengatakan maksud kedatangan pihaknya adalah untuk melakukan audiensi bersama Bupati Banjar.
“Dalam kesempatan tersebut, kita menyampaikan beberapa kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekaligus memastikan kebijakan sampai kedaerah dan dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Jumairi menambahkan kebijakan-kebijakan dimaksud adalah pengelolaan dana BOS, Pembelajaran tatap muka, vaksinasi dan lainnya sekaligus mendorong agar sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Banjar untuk melakukan pembelajaran tatap muka adalah sebuah kewajiban.
“Kita punya kepentingan yang sama untuk memajukan dunia pendidikan, kita prihatin sekali dengan situasi anak-anak kita yang kelihatannya makin stress, kelihatan seperti antara kaya dan miskin, antara daerah maju dan tertinggal,” ungkapnya.