TERAS7.COM – Seorang pedagang daging di Pasar Bauntung Banjarbaru, Tuti menyampaikan keluhannya kepada Komisi III DPRD Kota Banjarbaru yang sedang melakukan kunjungan ke pasar tersebut.
Tuti mengeluhkan masih banyaknya pedagang pasar yang berjualan di Pasar Bauntung yang lama di kawasan Kemuning. Karena menurutnya, hal ini sama saja seperti dualisme pasar.
“Seperti dualisme pasar jadinya. Tapi kalau dibilang (pemerintah) bukan dualisme pasar, ya memang, karena bedanya pasar induk dan pasar biasa, tapi kalau apa yang dijual di pasar induk sama seperti yang dijual disana apa tidak sama seperti dualisme pasar jadinya, ya kan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Tuti juga merasa pembayaran retribusi yang dipatok oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Perdagangan sangat memberatkan ia dan penjual lainnya.
Untuk lapak berjualan daging sepertinya saja, ia mengatakan setiap bulannya harus membayar retribusi sebesar Rp 320 ribu ke pemerintah.
“Kalo kita diminta untuk bayar retribusi segitu tingginya tapi keadaan pasarnya seperti ini (sepi), gimana ini,” terangnya.
“Kalo kita standar bayarnya itu dibawah Rp 300 ribu, ya sekitar Rp 200 ribu atau paling maksimal Rp 250 ribu lah,” sambungnya.
Ia juga memuji dengan bangunan Pasar Bauntung yang baru ini, karena dinilai sudah modern. Kendati demikian, ia merasa berat jika harus membayar retribusi yang tinggi sedangkan pembeli relatif sepi.
Tuti juga meminta bagaimana sikap pemerintah dalam menuntaskan permasalahan dualisme pasar seperti yang ia ungkapkan tersebut. Sehingga pasar yang ia tempati sekarang dapat didatangi oleh banyak pembeli nantinya.
Sementara itu, salah seorang Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari yang terlihat disapa oleh ibu-ibu pedagang mendengarkan dengan seksama curhatan terkait kondisi dipasar.
“Kita hari ini melihat langsung kondisi pasar Bauntung, ada banyak sekali keluhan para pedagang, terkait dengan retribusi yang memberatkan pedagang akan kami teruskan ke rekan-rekan di Komisi II, sedangkan komisi III hari ini lebih pada persoalan infrastruktur, limbah dan pengelolaan parkir,” ucapnya.
Nurkhalis juga turut mendengarkan keluhan dan usulan yang disampaikan oleh Tuti terkait retribusi yang dinilai sangat memberatkan pedagang pasar sepertinya.