TERAS7.COM – Tinggal menghitung hari, pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Tahun 2021 yang sempat tertunda setahun akan terlaksana pada 24 Mei 2021 mendatang.
Untuk mencegah adanya klaster baru saat pelaksanaan Pilkades serentak ditengah pandemi Covid-19 yang belum usai, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar telah menyiapkan Rapid Test Antigen.
Rapid Test antigen ini sendiri ditujukan bagi petugas pelaksanaan Pilkades Serentak yang akan dilaksanakan di 140 desa dari 19 kecamatan di Kabupaten Banjar.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Banjar, dr. Diauddin pada awak media saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (19/5/2021).
Diauddin mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan Rapid Test Antigen kepada panitia yang bertugas saat pelaksanaan Pilkades nanti.
“Jadi kami sudah menyiapkan kurang lebih 4 ribu Rapid Test Antigen. Insya Allah cukup buat memeriksa semua petugas yang ada di kabupaten dan kecamatan,” ungkapnya.
Untuk di wilayah desa kata Diauddin, yang diutamakan adalah wajib menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, tidak berkerumunan, mencuci tangan dan terpenting memakai masker.
“Jika diperlukan petugas di desa untuk di Rapid Test Antigen, akan kami siapkan juga. Tinggal menunggu kebijakan pemerintah dan DPMD saja lagi bagaimana arahan selanjutnya,” ucapnya.
Walaupun mendapatkan jatah untuk Rapid Test Antigen, petugas Pilkades Serentak ini tidak disyaratkan untuk di vaksin.
“Tapi bpabila petugas bersedia untuk di vaksin, tidak jadi masalah. Karena ketersediaan stok dosis vaksin masih ada, kami malah mencari orang yang bersedia untuk di vaksin. Setiap hari kami masih melaksanakan suntik vaksin,” bebernya.
Diauddin menambahkan untuk melakukan Rapid Test Antigen, petugas tinggal datang ke UPT Puskesmas yang berada di wilayahnya masing-masing.
“Untuk stok Rapid Test Antigen, kita bagi ke tiap UPT Puskesmas yang berada di Kabupaten Banjar,” kata Dokter Dia.
Dengan melakukan Rapid Test Antigen sebelum pelaksanaan Pilkades ini, Diauddin berharap tidak terjadi penularan atau klaster baru di lokasi pemilihan.
“Sekali lagi perlu saya ingatkan, protokol kesehatan selalu dijalankan saat di lokasi pemilihan. Apabila ada masyarakat yang sedang sakit, sebaiknya jangan ikut ke tempat pemilihan,” pintanya.